BENGKULU, PB - Seorang korban human trafficking, Dewi - bukan nama sebenarnya - warga Desa Suka Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, melapor ke Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Kamis (15/6/2017).
Siti Aisyah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang mendampingi korban mengatakan, Dewi baru pulang dari Trauma Center Dinas Sosial DKI Jakarta.
Awalnya, kata Aisyah, Dewi dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di daerah Segati, Riau. Namun ia justru diajak ke salah satu Caffe di Kerinci, Jambi.
Dewi merasa terkejut setelah tahu bahwa tempat ia akan dipekerjakan menyimpan banyak minuman beralkohol. Dewi lantas meminta pulang kepada orang yang membawanya.
Permintaan Dewi ditolak. Ia dikurung dalam kamar yang berisi perempuan-perempuan berpakaian mini yang mengaku sebagai para perempuan penghibur lelaki hidung belang.
Malam hari, melihat ada jendela di salah satu sudut ruangan Caffe itu terbuka, Dewi melarikan diri. Ia berlari kencang menembus hutan dan kebun sawit.
Dewi kemudian mengamankan diri Dinas Sosial Provinsi Jambi sebelum akhirnya diterbangkan ke Jakarta sebagai korban perdagangan orang.
"Ini merupakan pelajaran bagi masyarakat kita yang tinggal di pedesaan, jangan lekas percaya dan tergiur dengan iming-iming pekerjaan bergaji besar," kata Kepala Dinsos Provinsi Bengkulu, Iskandar ZO.
Iskandar menjelaskan, bila mendapatkan tawaran kerja dengan gaji besar, warga hendaknya berhati-hati dan melaporkan diri ke perangkat pemerintahan setempat mengenai keabsahan perusahaan yang menawarkan.
"Kemudian lapor ke RT, RW atau Dinas Sosial setempat agar nanti terpantau dimana mereka akan bekerja. Sehingga kalau ada terjadi sesuatu, kita sesama dari Dinas Sosial bisa meminta pertolongan agar warga kita disitu dipantau," demikian Iskandar. [DM]