BENGKULU, PB - Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki komitmen besar untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan kaum perempuan di Bengkulu. Bukan hanya menjadi sebuah proposal politik, komitmen ini telah membentuk dalam kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Bengkulu yang dipimpin oleh Ketua DPW PAN Bengkulu, Helmi Hasan.
Dikatakan Ketua DPW Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Bengkulu, Asmiar Amir, salah satu kebijakan Helmi Hasan yang menguntungkan kaum perempuan di Bengkulu adalah program Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake).
Faktanya, meski baru satu tahun berjalan sejak 2013 hingga 2014 dengan anggaran Rp 13,6 miliar, program Samisake telah mampu menyerap lapangan kerja hingga 9.751 orang.
"Jumlah perempuan yang menerima manfaat program Samisake 1.215 orang lebih lebih banyak dari laki-laki, yakni 4.498 lapangan kerja. Sementara laki-laki 3.283 lapangan kerja," kata Asmiar Amir, belum lama ini.
Dalam bidang kesehatan, melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu, Pemerintah Kota memberikan perhatian khusus kepada kaum perempuan. Setiap perempuan yang telah sembuh dari sakit, diberikan pelayanan tambahan secara gratis.
"Biasanya kalau yang sakit ibu-ibu seluruh badannya asam semua. Mulai dari kaki sampai kepala asam semua. Makanya kalau sudah sakit, pihak rumah sakit yang kita kelola kita minta untuk berikan pelayanan pedicure, medicure, facial, creambath, message. Gratis," kata Walikota Bengkulu, Helmi Hasan.
"Khususnya untuk perempuan. Kalau sudah sembuh nanti ditawarkan untuk manicure, pedicure, facial, creambath, termasuk message. Silahkan dicoba. Tapi syaratnya sakit dulu," lanjut Helmi dengan nada bercanda.
Guna melindungi perempuan dan anak-anak sebagai korban kekerasan, Pemerintah Kota Bengkulu juga telah menerbitkan Peraturan Daerah Kota Bengkulu Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.
Dengan adanya regulasi tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu mengambil peran penting untuk mencegah dan menindak, termasuk mengalokasikan anggaran yang ditujukan agar perempuan serta anak-anak terlindungan dari praktek-praktek kekerasan.
Infrastruktur kota yang sekarang mayoritas dalam keadaan baik juga ikut serta memberikan kebahagiaan tersendiri bagi kaum perempuan. Misalnya, sebelum Helmi memimpin, banyak jalan rusak yang membuat kondisi perempuan terganggu, khususnya para ibu hamil. [AR]