Foto Istimewa
JAKARTA, PB - Ridwan Mukti mengundurkan diri selaku Gubernur Bengkulu, Rabu (21/6/2017). Ridwan mengundurkan diri setelah resmi ditahan bersama istrinya, Lily Martiani Maddari.
Pada tayangan salah satu televisi nasional, Ridwan meminta maaf kepada masyarakat Bengkulu. Tak hanya mengundurkan diri sebagai gubernur, ia juga mengundurkan diri dari kursi Ketua DPD Partai Golkar.
"Saya mengundurkan diri sebagai gubernur. Saya juga mengundurkan diri dari Partai Golkar," ujarnya.
Ridwan dan istri akhirnya dibawa ke rumah tahanan. Ia keluar dari Gedung KPK sekira pukul 10.00 WIB dengan menggunakan rompi tahanan.
"Saya bertanggungjawab atas kelalaian istri," kata Ridwan yang ditetapkan sebagai tersangka suap bersama istri dan para kontraktor yang ditangkap bersamanya.
Sebelumnya, Ketua KPK, Agus Raharjo, menyebut operasi tangkap tangan yang berlangsung di Bengkulu terkait dengan proyek peningkatan jalan. Dalam OTT ini, beberapa orang ditangkap, termasuk Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti dan istrinya Lily Martiani Maddari.
"Itu kayanya (proyek -red) peningkatan jalan. Suap mungkin," kata Agus usai buka puasa bersama di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (20/6) sebagaimana dilansir dari kumparan.com.
Agus mengatakan, dari penangkapan di Bengkulu, ada lima orang yang dibawa ke Jakarta. Mereka adalah Ridwan, Lily Martiani Maddari (istri Ridwan), Rico Dian Sari yang menjabat sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Joni Wijaya selaku Direktur PT Swatika Karya, dan seorang yang belum diketahui identitasnya. [AR]