BENGKULU, PB - Forum Warga Lingkungan SMAN 8 Kota Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa ke rumah sekolah tersebut sekira pukul 08.00 WIB, Jumat (7/7/2017).
Koordinator aksi, Azaman, mengatakan, warga menuntut agar sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2017/2018 di SMAN 8 Kota Bengkulu dibatalkan.
"Laksanakan PPDB sesuai Permendikbud Nomor 17 tahun 2017, bukan seleksi nilai ujian nasional," katanya.
Disamping itu, mereka juga menuntut agar anak-anak mereka yang tinggal di kawasan Kelurahan Kandang Limun, tempat sekolah itu berada, dapat diterima di sekolah tersebut.
"Berdasarkan perjanjian saat pendirian SMAN 8, anak-anak kami akan diterima sekolah ini," ungkapnya.
Sekira pukul 08.30 WIB, 10 orang perwakilan massa diterima untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Bengkulu, Hazwan Honi.
Ikut serta dalam pertemuan ini diantaranya Pengawas Pembina Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Zakrinal, Ketua Komite SMAN 8 Kota Bengkulu Tumanggor dan Kapolsek Muara Bangkahulu AKP Dodi.
Atas permintaan warga, Hazwan mengakui, Permendikbud tidak mengatur seleksi berdasarkan hasil ujian nasional. Kata dia, apa yang diterapkan SMAN 8 Kota Bengkulu murni kebijakan sekolah ini dengan mempertimbangkan pemerataan mutu pendidikan.
"Kami akan menyampaikan permasalahan ini ke Dikbud Provinsi Bengkulu untuk mencari solusi tersebut," tukasnya.
Hazwan menjelaskan, daya tampung siswa di SMAN 8 Kota Bengkulu adalah sebanyak 192 orang. Sementara yang telah mendaftar di SMAN 8 Kota Bengkulu sebanyak 600 orang.
"Kami akan memprioritaskan warga lingkungan SMAN 8 untuk masuk di sekolah ini," janjinya.
Sementara Zakrinal mengatakan, Dikbud Provinsi Bengkulu akan menampung semua aspirasi yang disampaikan oleh warga, termasuk harapan warga agar pihak sekolah memprioritaskan penerimaan siswa yang berada di lingkungan kawasan sekolah.
"Rencananya hari Jumat ini pukul 14.00 WIB semua Kepala Sekolah tingkat SMA akan dikumpulkan untuk membawahas permasalahan PPDB ini," ujarnya.
Setelah mendengar pemaparan dari pihak Dikbud Provinsi Bengkulu dan SMAN 8 Kota Bengkulu, warga membubarkan diri. Aksi unjuk rasa ini berjalan aman terkendali. [DM]