BENGKULU SELATAN, PB - Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasanuddin Damrah Manna Mengeluh. Pasalnya stok Kantong Darah yang digunakan untuk proses donor/transfusi darah kosong. Sehingga pasien RSUD Manna yang butuh transfusi darah terpaksa dirujuk ke Kota Bengkulu. Padahal ini adalah hal sepele yang semestinya tidak perlu terjadi.
Ketika dikonfirmasi wartawan pedomanbengkulu.com Direktur RSUD Hasanudin Damrah Manna drg Adhe Ismunandar, Sp.BM membenarkan hal tersebut. Namun menurut Adhe, hal hal tersebut terjadi karena memang ada kekosongan obat dari pihak distributor.
"Padahal itu sudah kami pesan dua minggu yang lalu. Memang lagi kosong di beberapa distributor. Kekosongan ini baru terjadi hari Sabtu (15/7/17). Kondisi ini sudah kita sampaikan kepada keluarga pasien," urai Adhe Ismunandar saat dihubungi via handphone, Senin pagi (17/7/17).
Ditambahkannya, mendapati hal tersebut, dirinya selaku Direktur RSUD Hasanuddin Damrah langsung berusaha untuk menghubungi beberapa distributor kantong darah. Alhasil berhasil mendapatkan stok sebanyak 10 kotal.
"Berhubung hari minggu libur, jadi belum bisa dikirim. Itupun dapat dengan harga yang cukup tinggi," jelas Adhe.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi geram. Wabup mengaku sangat kesal atas kondisi yang ada di RSUD Hasanuddin Damrah Manna.
"Saya sesalkan tidak tersedianya kantong darah di Bengkulu Selatan, sehingga mau transfusi darah saja harus ke Bengkulu. Ada keluarga pasien yang mengadu ke saya. Dari kemarin ada pasien terpaksa di rujuk karena tak ada kantong darah," ujar Wabup kesal.
Wabup juga merasa sedih atas kondisi ini. Dirinya menduga ada yang keliru dalam manajemen RSUD Hasanuddin Damrah Manna.
"Apa yg salah dalam manajemen pengelolaan kesehatan ini?. Saya sedih dengar pasien mengeluh pada saya," tulis Gusnan via aplikasi WhatsApp. (Apd)