BENGKULU UTARA,PB - Dualisme Universitas Ratu Samban (Unras) kian panas saja, pasalnya, Senin pagi (24/7/2017) giliran Imron Rosyadi yang menggelar rapat tandingan di Aula Unras.
Sekretaris Yayasan Ratu Samban, Novri Andi menegaskan siap menggugat siapa saja yang menyatakan mengclaim sebagai pemilik sah Unras. "Unras milik yayasan Ratu Samban, jika ada pihak lain yang mengclaim kami siap menggugat ke meja hijau," tegas Andi sapaan akrabnya.
Andi menjabarkan, Pendirian yayasan berbeda dengan Perseroan Terbatas (PT). Maka pendiri yayasan tidak punya hak untuk melakukan perubahan isi sebuah yayasan. dalam UU tentang yayasan menjelaskan pendiri yayasan tak punya kewenangan mengubah isi yayasan, berbeda hal dengan PT yang dipimpin oleh seorang komisaris yang berhak mengubah aturan.
Lagi pula, sambung Andi, tidak ada dalil yang mengatakan jika dewan pembina mundur maka yayasan harus bubar, hal ini terkait dengan mundurnya sejumlah dewan pembina Unras untuk kemudian membentuk yayasan Ratu Samban Argamakmur.
"Jadi tidak ada dualisme yang ada dua yayasan yang berbeda badan hukum dan berbeda alamat" ujarnya
Tak ada dualisme ditubuh Unras dipertegas dengan mundurnya rektor Sugeng dari Jabatannya beberapa waktu yang lalu.
Sementara, Plt Rektor Unras Versi Yayasan Tajul, Imron Rosyadi mengatakan, kegiatan kemahasiswaan berjalan sebagaimana mestinya, Mahasiswa sudah beraktivitas seperti biasa. " Mahasisawa D3 sudah praktek ke Bengkulu, sementara mahasiswa KKN juga sudah berangkat. Bulan Agustus nanti kita akan gelar Wisuda," ungkapnya.
Imron berharap konflik ditubuh internal Unras bisa cepat selesai. Ia juga berharap mahasiswa tetap kuliah seperti biasa dan tidak ikut-ikutan berlibat dalam konflik yang sedang terjadi.
Tampak hadir dalam pertemuan ini, Dewan Pembina Unras, Satria dan Tajul Akhyar, Kariyawan dan Mahasiswa Unras. [Evi]