BENGKULU, PB - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu Rohimini mendukung peluncuran bank syariah di Bengkulu. Hal ini disampaikannya saat memberikan tausyiah pada Grand Opening PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Adam Bengkulu, Senin (17/7/2017)."Bagi seorang muslim ikut serta ambil bagian dalam bank syariah adalah bentuk dalam mengamalkan ajaran agama," kata dia.
Bahkan, ia berharap dengan adanya BPRS ini mudah-mudahan gempa di Bengkulu berkurang. Sebab, pembangunan bank berbasis syariah adalah upaya meninggalkan dosa riba.
Perbankan syariah, lanjutnya, dimulai oleh berdirinya bank Muamalat Indonesia, 17 tahun lalu. "Hal ini diawali dari fatwa MUI tentang riba maka 2 tahun setelah itu berdirilah bank muamalat," sambungnya.
Kemudian, ia mengajak mengingat dilakukannya grand opening bank Muamalat di Bengkulu. Dimana, dia bersama beberapa ulama di Bengkulu juga turut berkontribusi.
Ditegaskannya pula, kalau saat ini masih ada yang bilang bank syariah sama dengan konvensional maka berarti orang itu tidak faham. "Berdirinya BPRS ini menurut saya adalah upaya untuk menjawab apa yang dikatakan orang tersebut," imbuhnya.
Ia pun menjelaskan, ada banyak misi yang bisa dilakukan BPRS. Diantaranya misi dakwah, ukhuwah dan syiar.
"Ketiga inilah yang harus terkandung dalam perbankan syariah," sampainya.
Namun, ia berharap pembangunan bank ini dimulai dari 'amal atau cita-cita yang dimulai dari akal fikiran atau tafakur. Selanjutnya didukung dengan adzan dan niat. Maka setelah ketiga hal ini ada maka jadilah sempurnalah bank syariah tersebut.
"Namun untuk menuju hal itu dibutuhkan kesabaran dalam keberangsuran," pungkasnya. [IC]
