BENGKULU, PB - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI) Muhadjir Effendy menyatakan bakal segera mensuport pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Agro Maritim di Provinsi Bengkulu.Hal ini akan dilaksanakan berbarengan dengan Program Revitalisasi SMK Mendikbud RI 2018, yang di tahun 2017 ini telah dan akan dilakukan terhadap 216 SMK Se-Indonesia.
“Dalam waktu tidak lama akan saya turunkan tim dengan catatan harus dapat dukungan penuh dan kesiapan dari Pemda Provinsi Bengkulu. Syukur-syukur kalau itu nanti jadi boarding scholl yang berbasis maritim, tentu saja lebih akan saya support fasilitas yang lain untuk segera kita sesuaikan dengan program revitalisasi SMK,” jelas Mendikbud RI Muhadjir Effendy, pada Penganugerahan dan Penutupan Apresiasi GTK PAUD Dikmas 2017, Jum’at (14/7/2017).
Menurut Muhadjir Effendy yang juga merupakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan ini, untuk mempercepat realisasi pembangunan SMK Berbasis Maritim tersebut, pihak Pemprov Bengkulu juga memerlukan dukungan dari pihak donator, selain kesiapan lahan dan anggaran.
“Kemarin saya baru meresmikan SMK bantuan dari Yayasan Pendididikan Astra Nasional di Kabupaten Bandung. Saya berharap juga disini nanti mungkin ada pengusaha yang dengan ikhlas bisa menyumbangkan SMK yang berbasis maritim itu, sehingga mempercepat perkembangan pendidikan di Bengkulu,” ungkap Muhadjir.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menerangkan, usulan secara tertulis terkait dukungan atas pembangunan SMK Agro Maritim tersebut telah dilayangkan Pemda Provinsi Bengkulu sejak pertengahan 2016 lalu.
“Usulan secara resmi sudah kami sampaikan dalam rangka membangun SMK Kelautan kejuruan Agro Maritim dalam mendukung potensi Bengkulu untuk menyiapkan tenaga-tenaga terampil pada bidang itu,” terang Rohidin Mersyah.
Selain itu, mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini juga meminta adanya dukungan dari pusat untuk pembangunan SMA Sederajat di setiap Kecamatan di Bengkulu. Sehingga mutu pendidikan Bengkulu semakin merata dan berkembang.
“Hasil pemetaan kami masih ada sekitar 25 kecamatan yang belum memiliki sekolah setingkat SMA dan kami telah programkan secara berkala setiap tahun. Untuk itu kiranya dukungan dari pusat juga diberikan,” tutup Rohidin Mersyah. [Rilis/AM]
