BENGKULU SELATAN, PB – Kelangkaan garam bukan hanya terjadi di Pulau Jawa, ternyata juga berimbas ke Kabupaten Bengkulu Selatan. Data terhimpun, kenaikan harga garam di Bengkulu Selatan hampir 4 kali lipat. Di Pasar Tradisional Kutau, Kota Manna, harga garam yang biasanya Rp 2 500 sampai Rp 3 ribu per kemasan, kini harganya mencapai Rp 10 ribu. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang warga Kelurahan Padang Kapuk, Selly Sartika.
“Hari Minggu kemarin (30/7/17) saya bersama ibu beli garam di Pasar Kutau. Kalau tidak salah beli yang kemasan 0,8 Kg. Biasanya harganya Rp 3 ribu, nah kemarin saya beli di Pasar Kutau Rp 10 ribu,” ujar Selly.
Sementara itu, salah seorang pedagang warung di kawasan SMA Karya Manna mengaku bahwa selama tempo satu minggu terakhir stok garam di warungnya kosong.
“Saya biasanya ambil barang di Toko Uni di Kutau, tapi stoknya kosong. Ini terjadi seminggu ini. Di toko langganan saya ambil barang itu emang kosong,” jelas Bapak yang enggan disebutkan namanya ini.
Pengakuan serupa juga diungkapkan oleh salah seorang ibu rumah tangga di Kurauan Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya Narti. Dirinya mengaku bahwa harga garam di sana juga melonjak tinggi.
“Di warung Pak Anggi, biasanya saya belanja, di sana garam kosong. Cuma ada harganya, barang tidak ada. Per kemasan itu Rp 10 ribu, dari biasanya Rp 2500 atau Rp 3 ribu per kemasan ukuran 8 Ons,” ujar Ibu tiga anak ini.
Dirinya berharap kepada pemerintah untuk mencari solusi atas kelangkaan dan tingginya harga garam ini.
“Emang sih gak setiap hari beli garam, tapi kalau naiknya sudah berlipat-lipat, kita juga merasa terbebani,” pungkasnya. (Apd)