BENGKULU SELATAN, PB – Sebanyak 31 Desa dan 3 Kelurahan yang tersebar di beberapa kecamatan dalam Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) menjadi sasaran Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) serta program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) atau istilah lain Saluran Limbah Berbasis Masyarakat (SLBM).
Dijelaskan Kabid Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Bengkulu Selatan Putra Irawan melalui Kasi Manfaat dan Pengendalian Yeni Fitriani, untuk program SLBM yang ditangani oleh Dinas Perkim tersebar di 9 Desa di 4 kecamatan. Yakni Desa Padang Burnai, Tumbuk Tebing, Gindo Suli, Talang Indah dan Padang Jawi Kecamatan Bungamas. Selanjutnya Desa Ulak Lebar Kecamatan Pino, Kayu Ajaran Kecamatan Ulu Manna serta Tungkal I dan Pagar Gading Kecamatan Pino Raya.
Lanjutnya, pelaksanaan pekerjaan SLBM ini berbasis pemberdayaan yang dikerjakan oleh masyarakat dengan didampingi oleh fasilitator baik teknis maupun pemberdayaan.
“Anggaran dari DAK sebesar Rp 3,7 M juga ada dana pendamping dari APBD. Ini pola pemberdayaan yang mana pekerjaannya dilaksanakan oleh masyarakat. Untuk pencairan tahap pertama sebesar 40 persen sudah cair, tapi untuk pekerjaan fisik memang belum banyak, karena masih banyak pekerjaan perencanaan,” urai Yeni Fitriani.
Beda dengan SLBM yang ditangani oleh Dinas Perkim, untuk kegiatan Pamsimas di 20 desa ditambah kegiatan Sanimas yang bersumber dari dana Islamic Development Bank (IDB) melalui APBN, instansi teknis yang menangani ialah Dinas Perumahan dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkulu Selatan.
Terpisah, Kasi Perencanaan dan Pengendalian Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Bengkulu Selatan, Erwin Pasmawi mengatakan ada 20 desa penerima Pamsimas. 16 Desa dibiayai oleh APBN dan 4 desa dari APBD Bengkulu Selatan. Yakni Desa Karang Caya Kecamatan Kedurang Ilir, Desa Karang Cayo Kecamatan Pino Raya, Kayu Ajaran Kecamatan Ulu Manna.
Selanjutnya, Keban Agung I Kecamatan Kedurang, Kota Bumi Kecamatan Pino, Limus Kecamatan Kedurang Ilir, Lubuk Tapi Kecamatan Ulu Manna, Merambung Kecamatan Ulu Manna, Muara Tiga Ilir Kecamatan Kedurang, Penandingan Kecamatan Air Nipis, Puding Kecamatan Pino, Sukaraja Kecamatan Kedurang Ilir.
Kemudian, Sukarami Kecamatan Kedurang Ilir, Tanjung Eran Kecamatan Pino, Tungka I dan Tungkal II Kecamatan Pino Raya, Keban Agung II Kecamatan Kedurang, Air Umban Kecamatan Pino dan terakhir Desa Simpang Pino Kecamatan Ulu Manna.
“Pamsimas ini ada kewajiban dana pendamping dari daerah dan desa. Dana dari APBN Rp 3,9 M sedangkan dana pendamping dari APBD sebesar 20 persen yakni Rp 980 juta. Selain itu dari anggaran dana desa atau APBDes harus menyiapkan dana pendamping sebesar 10 persen, ” jelasnya.
Sambungnya, untuk dana tahap pertama sebesar 40 persen saat ini telah masuk ke rekening masing-masing Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di masing-masing desa. Saat ini masih proses pengusulan untuk pencairan.
“Dana sudah masuk rekening BKM pada akhir Juli lalu. Saat ini pihak BKM sedang pengajuan pencairan dana. Kalau pekerjaan fisik memang belum jalan,” ungkapnya.
Lanjut Erwin Pasmawi, satu lagi ada program Sanimas yang merupakan bantuan dari IDB melalui APBN dengan anggaran Rp 3,8 miliar yang tersebar di 9 titik di Kecamatan Kota Manna. Yakni 2 titik di Kelurahan Kota Medan, 2 titik di Kelurahan Pasar Baru, 1 titik di Kelurahan Gunung Aytu, 2 titik di Desa Tebat Kubu, dan 1 titik di Desa Gelumbang.
“Rata-rata menelan anggaran Rp 425 juta/titik. Untuk pencairan 40 persen tahap pertama sudah cair, pekerjaan fisik sudah dimulai seperti penggalian lubang IPAL,” pungkasnya. (Apd)