BENGKULU SELATAN,PB – Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Dahun Rosyadi meminta agar Rumah Potong Hewan (RPH) yang terletak di jalan Gerak Alam Kota Manna segera diaktifkan. Pasalnya aset milik daerah ini sudah bertahun-tahun tidak berfungsi.Menurut Dahun, jika RPH difungsikan dengan optimal, maka kesehatan dan asal usul daging yang beredar di masyarakat bisa dipantau.
“Bisa jadi ada sapi mati yang disembelih lagi. Jika pemotongan sapi atau kerbau pemotongannya di luar daging tidak jelas asalnya dari mana. Kesehatannya pun sulit dipantau," kata Dahun Rosyadi saat menyampaikan interupsinya di sidang paripurna DPRD Bengkulu Selatan, Senin (7/8/17).
"Ini menjadi keluhan masyarakat Bengkulu Selatan. Apalagi kita selaku umat Islam jika ada sapi yang sudah mati terus disembelih lagi ini jelas hukumnya,” sambung Dahun.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud mengatakan akan memfungsikan RPH dalam tahun ini.
“Saya minta kepada Dinas Pertanian agar segera mengaktifkan RPH. Kepada Satpol PP saya minta untuk menertibkan tempat-tempat pemotongan hewan yang di luar dan meresahkan masyarakat,” tegas Dirwan.
Anehnya, meskipun RPH di Bengkulu Selatan tidak aktif, namun ternyata masih bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Bengkulu Selatan tahun 2016, realisasi retribusi rumah potong hewan over target dengan capaian sebesar 103,24 persen. (Apd)
