BENGKULU, PB - Pemadaman listrik di Provinsi Bengkulu masih kerap terjadi. Hal ini secara tidak langsung mengakibatkan kerugian bagi warga masyarakat dan melemahkan roda perekonomian Bumi Rafflesia.
Menyikapi hal tersebut, Senator termuda Indonesia, Riri Damayanti John Latief, mengungkapkan, Bengkulu sebenarnya memiliki potensi energi listrik yang cukup besar di Sumatera.
"Air kita melimpah. Di Kepahiang kita bahkan punya PLTA. Tapi sumber energi itu tidak didukung dengan gardu yang baik di cabang-cabang," kata Riri kepada jurnalis, belum lama ini.
Jebolan Universitas Indonesia ini menjelaskan, persoalan terbesar bagi PT PLN adalah membangun gardu yang baik agar suplai listrik terbagi merata adalah ketiadaan lahan untuk pembangunan tiang listrik.
"Padahal keterangan yang kami terima PLN sudah bersedia membayar ganti rugi sepantasnya tapi masih ada warga yang menolak. Memang ini bukan faktor tunggal. Makanya butuh campur tangan pemerintah daerah untuk mengajak partisipasi warga agar bersedia memberikan lahannya demi kepentingan yang lebih luas," ujar Riri.
Buah hati Leni Haryati dan John Latief ini memaparkan, permasalahan ini sudah seringkali ia sampaikan kepada Kementerian BUMN. Pun demikian, Riri berkomitmen untuk menyampaikan kembali permasalahan ini.
"Termasuk masalah naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL) yang banyak dikeluhkan warga kita. Perlu diketahui, pencabutan subsidi listrik ditujukan agar ada perimbangan antara daerah tengah dengan daerah pinggiran dalam menikmati suplai listrik seperti Papua, Nusa Tenggara dan lain-lain," ujarnya.
"Tapi untuk berjaga-jaga, perhatikan betul meteran listrik kita. Jangan-jangan ada kesalahan catat. Bengkulu sebagai daerah tertinggal di kawasan barat Indonesia akan kita perjuangkan agar bisa ikut serta menikmati listrik dalam jumlah yang cukup," demikian Riri. [AR]