BENGKULU, PB - Media massa memiliki peran penting dalam penyebaran informasi dan gagasan. Namun masyarakat juga dituntut untuk lebih selektif dan bijak menangkap pesan dari sebuah pemberitaan. Hal ini disamapaikan Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, saat membuka Seminar Nasional & Call For Paper dengan tema "Penguatan Literasi Publik di Era Keberlimpahan Informasi" di Santika Hotel, Senin (7/8/2017).
"Dirasa perlu edukasi untuk memilih berita yang akan dikonsumsi masyarakat melalui literasi, jadi kedepan tidak ada lagi salah cerna dalam menanggapi pemberitaan," tutur Rohidin Mersyah.
Selain itu, menurut Staf Ahli Kemkominfo RI Prof. Hendri Subiakto salah satu pembicara dalam seminar ini melalui literasi media, publik juga diharap memiliki kemampuan untuk dapat mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan kembali pesan yang disiarkan oleh media.
“Publik diharap untuk tidak menelan mentah-mentah secara langsung ketika menerima pesan dari media, butuh penyaringan dan pemilahan sebelum pemberitaan tersebut di konsumsi publik, hal itu penting dikarenakan agar publik memiliki pemikiran yang kritis dalam memahami agenda media untuk publik yang luas,” ujar Hendri yang juga Guru Besar Universitas Airlangga
Drs. Azhar Marwan, selaku ketua panitia Seminar dan Call For Paper mengungkapkan, terselenggaranya acara berfungsi untuk mengajak publik untuk berfikir kritis dan menganalisa lebih tajam sebuah isu yang dibuat oleh media massa, baik melalui pemberitaan maupun literatur.
“Acara ini untuk mengajak publik untuk mencintai media massa dan literature, selain itu terakhir para peserta akan diajak city tour mengenal tempat-tempat bersejarah di Provinsi Bengkulu,” pungkasnya.
Beberapa narasumber yang ikut mengisi Seminar antaralain dari Staf Ahli Kemkominfo RI dan Guru Besar UNAIR Prof. Hendri Subiakto, Komisi I DPR RI Mayjend TNI Purn Supiandi Aries, dan Presenter TV One Brigita Manohara. [AM/Bis]