Foto SINDOnews/Rakhmatulloh
JAKARTA, PB - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membuka Kursus Politik yang yang diikuti oleh kalangan wartawan baik media cetak maupun elektronik di DPP PDI-P, Jl. Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (13/8/2017).
Sebagaimana dilansir Sindonews.com, kursus Politik Partai berlambang Banteng moncong Putih ini mengambil tema 'Pancasila, Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia. Acara tersebut dibuka Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristyanto.
Sementara itu, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan hadir dalam kursus tersebut pukul 14.00 WIB, untuk memberikan materi tentang Pancasila kepada kalangan wartawan.
Dalam sambutannya, Hasto mengutip apa yang pernah disampaikan Presiden Soekarno 67 tahun silam saat menyatukan seluruh komponen bangsa melalui ideologi Pancasila. Termasuk menyinggung peran media dalam memperjuangkan Pancasila.
"Kekuatan itulah yang membuat terang dunia. Makanya tidak ada kotak-kotak kita, makanya kita undang semua pers dari berbagai kantor termasuk media yang kerap mengkritik," kata Hasto dalam sambutannya.
Masih mengutip pidato Bung Karno tentang Pancasila, Hasto mengatakan, Pancasila digali dari pemikiran yang panjang dan otentik sebagai konsensus bersama yang bertujuan untuk memerdekan serta menyatukan rakyat Indonesia.
"Berpolitik memerlukan sikap terbuka. Bagaimana peradaban itu terbuka. Makanya kita membuka diri. Makanya tanggungjawab kita adalah membumikan Pancasila, untuk melawan Ideologi lain," ujarnya.
Kursus politik tersebut rencananya akan berlangsung sampai malam nanti dengan menghadirkan sejumlah pemateri seperti Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Megawati Soekarnoputri, Deputi UKP-PIP Haryono, Wasekjen Ahmad Basarah.
Selain pemateri tersebut juga hadir sejumlah kepala daerah yang akan memberikan materi serupa seperti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Kursus tersebut sebelumnya juga diberikan pengantar oleh budayawan sekaligus wartawan senior, Mohamad Sobary. [**]