BENGKULU, PB - Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menegaskan, pengembangan Pelabuhan Pulau Baai dan pembangunan Rel Kereta Api dari Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong menuju Pelabuhan Pulau Baai akan terealisasi, jika para pihak memiliki komitmen kuat dalam melaksanakan proyek berskala nasional tersebut.
“Kesesuaian tata ruang, tahapan perizinan, dokumen-dokumen perencanaan, ini mutlak tidakd bisa ditawar-tawar, kepatuhan terhadap regulasi harus dilakukan secara terbuka dan di-adjusment secara bersama,” jelas Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Penandatanganan Nota Kesepahaman Pengembangan Pelabuhan Pulau Baai dan Pembangunan Rel Kereta Api dari dan Menuju Pelabuhan Pulau Baai, Selasa (1/8/2017).
Selain itu menurut Rohidin Mersyah, keta’atan azaz atas regulasi proyek juga wajib diperhatikan serta jangan sampai proyek ini nantinya justru memarginalkan hak-hak masyarakat yang dilintasi jalur pembangunan, yaitu masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Seluma dan Kota Bengkulu.
“Saya juga meminta jangan sampai proyek strategis ini merampas dan menghilangkan hak-hak masyarakat. Ini yang harus kita pikirkan, tapi bukan mengatasnamakan individual atau kelompok,” tegas Rohidin Mersyah.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilaksanakan antara Pemda Provinsi Bengkulu, PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku pihak pengembang Pelabuhan Pulau Baai serta PT. Trans Rentang Nusantara dan PT. INKA selaku pihak Investor dan pelaksana proyek.
Pembangunan rel kereta Api sepanjang 168,7 kilometer dengan anggaran sbesar 11 triliun rupiah dari dan menuju Pelabuhan Pulai Baai ini, menurut pihak investor akan dimulai pada pertengahan 2018 mendatang. Hal tersebut juga akan terlaksana sesuai rencana, jika proses pembebasan lahan masyarakat kabupaten yang dilintasi tidak terkendala.
“Jadi dalam waktu 1 tahun ini ada beberapa hal yang harus kita siapkan, mulai dari Amdal (Analisis Dampak Lingkungan, izin trase (trayek) dan pembebasan lahan. Untuk pembebasan lahan itu kita minta dukungan dari stekholder dari 5 kabupaten-kota. Sehingga proyek ini bisa dilaksanakan sesega mungkin,” jelas Direktur PT. Trans Rentang Nusantara Indra Jaya Januar.
Terkait pengembangan Pelabuhan Pulau Baai, pihak Pelindo II Bengkulu akan melakukan pembangunan kawasan industri, terminal batubara, terminal CPO dan pengembangan jasa peti kemas.
“Saat ini Pelabuhan Pulau Baai merupakan salah satu pelabuhan yang kami prioritaskan untuk dikembangkan, mengingat lokasi yang sangat strategis dan potensi yang layak di Provinsi Bengkulu,” ungkap Dirut PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Elvyn G Massasya. [AM/Bis]