BENGKULU SELATAN, PB - Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Selatan saat ini tengah melakukan validasi data penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan penerima Jaminan Sosial Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Hasilnya ditemukan sebanyak 2.376 data penerima KIS tidak valid. Dengan rincian 1.206 data ganda, 11 orang merupakan dari kalangan keluarga ekonomi mampu, 293 orang meninggal dunia dan 865 alamat tidak ditemukan dan pindah alamat ke luar Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Selatan Diah Winarsih melalui Sekretaris Dinas Nengsi Afriani menjelaskan, nama-nama penerima KIS yang tidak valid ini akan diganti dengan nama lainnya. Dengan demikian, tidak mengurangi kuota KIS sejumlah 61.045.
"Nanti hasil validasi akan dikirim ke kementerian. Yang berhak mengganti nama-nama tersebut merupakan wewenang dari kementrian," kata Negsi Afriani didampingi operator data yang juga Koordinator Kelompok PKH, Fauzan.
Lanjutnya, tahun 2016 kasus serupa memang sudah terjadi dan hasil validasi sudah disampaikan ke kementerian. Namun, begitu data penerima KIS tahun 2017 diterima, ternyata nama-nama yang pernah dicoret tersebut kembali muncul.
Permasalahan lain, lanjut Nengsi, masih banyak ditemukan dalam satu keluarga ada anggota keluarga yang belum menerima KIS.
"Misalnya satu keluarga itu ada empat orang, Suami, Isteri dan dua orang anak, yang dapat KIS hanya dua orang sedangkan dua orang lagi tidak," imbuhnya.
Bagi masyarakat yang belum tercover dalam program KIS dan Kartu Keluarga Sejahtera, Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan menggulirkan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebanyak 12.478 orang. [Apd]