REJANG LEBONG, PB - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Rejang Lebong, Muradi menyatakan jika Kabupaten Rejang Lebong terhitung tahun 2017 telah menerpakan program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di salah satu SMA Negeri yaitu SMAN 4 Curup.
"Sesuai program pusat, tahun ini kita sudah mulai menerapkan program SSK yaitu sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dalam kerangka pengayaan materi pembelajaran," katanya.
"Tujuannya agat guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan secara lebih luas dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai kurikulum," sambung Muradi.
Ditambahkan Muradi, SSK bertujuan memberikan arah dan bimbingan kepada peserta didik untuk berperilaku keluarga berkualitas. Kemudian, memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang masalah-masalah kependudukan setempat.
"Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyajikan data mikro kependudukan berupa peta atau grafik untuk dianalisis secara sederhana," tegas Muradi.
Dilain sisi, Muradi juga mengungkapkan jika program SSK ini juga mengemban misi mengurangi angka Drop Out (DO) dan kasus-kasus lainnya yang banyak terjadi di sekolah.
"Dengan begitu, angka siswa putus sekolah juga akan terkontrol dengan baik dan dapat kita cari solusi pencegahannya," tegas Muradi. (ifan)