BENGKULU, PB - Sekolah Jurnalistik Kerakyatan (SJK) Pedoman Bengkulu secara resmi digelar, Sabtu (5/8/2017). Sekolah yang melibatkan mahasiswa, mahasiswi dan karyawan swasta ini diikuti oleh 26 peserta. Hadir sebagai pemateri pertama, Ketua Komunitas Ayo Menulis Bengkulu, Elvi Alsori.
Dalam paparannya Elvi Ansori menekankan pentingnya menulis. Ia mengutip pernyataan sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, yang mengungkapkan bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
"Menulis adalah bekerja untuk keabadian," katanya.
Dalam kelas perdana yang berisi motivasi kepenulisan ini, Elvi memberikan penjelasan terkait pentingnya menulis karya-karya positif yang dapat mengharumkan Bengkulu kepada dunia. Hal itu, tegasnya, penting mengingat nama Bengkulu di luar lebih banyak dikenal dengan kejelekan ketimbang kebaikannya.
"Dengan teknologi, sekarang dunia sudah dalam genganggam. Selanjutnya terserah kita, mau hal baik atau buruk yang kita sebarluaskan. Saya pernah ikut kegiatan nasional, Bengkulu ini justru yang dikenal orang adalah Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap gubernurnya. Orang kenal dengan kasus pencabulan hingga tewas yang menimpa Yuyun. Padahal banyak hal baik yang dimiliki oleh Bengkulu seperti wisatanya, sejarahnya, alamnya, dan lain-lain," ujarnya.
Elvi juga memberikan trik dan tips bagaimana mengawali sebuah tulisan atau memulai paragraf, serta bagaimana menangkap ide, ide yang ada disekeliling manusia, baik yang berada di depan, belakang, kiri, timur, barat, selatan dan utara.
"Menulis adalah ibadah dan bisa menjadi amal jariyah, apabila tulisan kita mengandung kebaikan dan ilmu yang bermanfaat. Imam Alghazali pernah berkata bila kamu bukan anak seorang raja, bukan anak konglomerat, bukan anak pejabat, maka menulislah," ucapnya.
Sebelumnya, Pimpinan Redaksi Pedoman Bengkulu, Muammar, menjelaskan, Sekolah Jurnalistik Kerakyatan ini tidak akan terselenggara tanpa partisipasi sejumlah pihak. Diantaranya anggota DPD RI Riri Damayanti John Latief, Raffelesia Motion dan Komunitas Ayo Menulis Bengkulu.
"Kawan-kawan yang ikut dalam sekolah ini kita harapkan bisa menjadi duta-duta yang mempromosikan kebaikan Bengkulu, minimal di tempatnya masing-masing beraktifitas. Sekolah ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan," ujarnya.
"Antusiasme mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, sementara demi menjaga efektifitas pembelajaran, peserta sengaja kita batasi. Bagi yang belum berkesempatan ikut dalam angkatan pertama, kami akan mengakomodir untuk ikut serta dalam angkatan kedua," demikian Muammar. [AR]