BENGKULU, PB - Wakil Walikota Bengkulu Patriana Sosialinda mengatakan program 50 ribu lapangan kerja yang dijanjikan pada masa kampanye dulu memang masih banyak kekurangan. Hal ini disampaikannya pada Sidang Paripurna, di Gedung DPRD Kota Bengkulu, Senin (28/8/2017).
Linda, demikian Wakil Walikota biasa disapa, mengaku belum tahu angka pasti yang sudah tercapai terkait program 50 ribu lapangan kerja ini. Karena itu, ia minta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan hearing ke anggota dewan guna menjelaskan presentase pasti.
"Karena ini nanti akan terus ditanyakan, jadi kita harus keluarkan data," jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa kendala eksekutif untuk mewujudkan program tersebut. Misalnya, dalam menyelenggarakan pemerintahan butuh pijakan hukum. Terkait dengan 50 ribu lapangan kerja, Perda RTRW Kota Bengkulu belum direvisi. Hal ini tentu menghambat investasi di daerah tersebut.
"Padahal kita harus memberikan suasana kondusif untuk iklim investasi agar banyak tercipta kesempatan bekerja," ungkapnya sembari berharap orang berinvestasi di Bengkulu tidak bertentangan dengan regulasi yang ada.
Selanjutnya, Politikus Golkar itu menilai, mandegnya pengguliran dana Samisake juga berpengaruh terhadap penciptaan lapangan kerja. Sebab, ada beberapa masyarakat yang punya kemampuan memproduksi sesuatu tapi terkendala dengan modal.
"Artinya ada korelasi antara Samisake dengan kesempatan bekerja," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia tak menampik bila angka pengangguran terbuka dan tertutup di Kota Bengkulu meningkat. Tapi peningkatan tersebut karena adanya urbanisasi.
"Jadi waktu di desa masa paceklik, mereka pindah ke kota," tutup Linda. [CHO]