REJANG LEBONG, PB - Puluhan warga kelurahan Sidorejo kecamatan Curup Tengah belakangan mengeluh lantaran warga harus membayar tarif tagihan listrik yang nilainya melambung tinggi dari biasanya. Padahal, pemakaian alat elektronik di rumah masing masing warga tidak ada penambahan. Menurut perkiraan, kenaikan tarif mencapai 50 persen dari tarif biasanya.
Andi (36) Warga Siderejo mengatakan, dalam kurun waktu 3 bulan ini, dirinya dikenakan tarih pembayaran listrik mencapai Rp 300 ribu/bulan. "Biasanya hanya 180 setiap bulannya. bahkan sering juga hanya Rp 150 ribu. Nah ini naik drastis," ujar Andi.
Dikatakan Andi, dirinya sudah berulang kali mencoba melakukan klarifikasi kepada pihak PLN Rayon Curup Pemkab Rejang Lebong. Hanya saja, petugas tidak pernah berada di tempat lantaran sibuk melakukan perbaikan di lapangan.
"Kami hanya ingin tau apa penyebabnya pak? Sebab, kami tidak menambah alat elektronik di rumah kami. Seharusnya pembayaran tetap sama, " ujar Andi.
Menanggapi hal itu, Kepala PLN rayon Curup, Rafiko mengatakan, kenaikan tarif listrik terjadi lantaran pencabutan subsidi oleh pemerintah terhadap tarif listrik. "Nah jadi wajar aja kalau naik. Sebab, biasanya di subsidi dan sekarang tidak, " ujar Rafiko.
Sebagai Solusi, sambung Rafiko, warga dihimbau agar mengganti meterisasi pasca bayar yang sebelumnya digunakan dengan meterisasi pra bayar.
"Nah nanti akan terlihat jumlah pemakaian yang sebenarnya. Menggunakan meterisasi pra bayar ini tentu lebih efesien dan tarifnya murah. Warga tinggal datang ke kantor PLN dan mengajukan berkas pergantian meterisasi. Nah nanti oleh petugas kita akan segera dilakukan pergantian, " tegas Rafiko. [ifan]