JAKARTA, PB - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Pelatihan Media Sosial bagi Pelajar dan juga Sarasehan Netizen di Kalimantan Barat.
Seperti dikutip dari situs bloggerborneo. com, kegiatan ini merupakan inisiasi dari Kemenko PMK dimana tujuannya adalah ingin mengajak para pelajar maupun netizen di Kalimantan Barat dapat memanfaatkan media sosial secara positif sebagai implementasi dari ajakan perubahan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Dalam rangkaian agenda acaranya, kegiatan ini terbagi menjadi dua, yaitu: Pelatihan Media Sosial bagi Pelajar yang diselenggarakan pada hari pertama dan kedua dari pagi sampai sore dan Sarasehan bagi Netizen dan Penggiat Media Sosial di Kalimantan Barat yang diselenggarakan pada hari kedua malam.
Selain dari pihak Kemenko PMK, perwakilan dari pengurus Relawan TIK Indonesia pusat juga turut hadir dalam kesempatan ini. Blogger Borneo sendiri untuk saat sekarang masih menjabat sebagai Ketua RTIK Perwakilan Kalimantan Barat.
Di hari pertama pelaksanaan, kegiatan dibuka oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat. Ada sekitar 50 orang pelajar dan 6 orang guru terpilih dari perwakilan sekolah dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah hadir dalam kegiatan ini.
Selama 2 hari, mulai dari tanggal 18-19 September 2017, para peserta diberikan materi mengenai ajakan Gerakan Nasional Revolusi Mental dan peranan pelajar sebagai Agen Perubahan.
Materi ini disampaikan oleh Heri Nugroho, Sekretariat Revolusi Mental KEMENKO PMK.
Di hari kedua pelaksanaan, malam harinya kegiatan dilanjutkan dengan Sarasehan Netizen Kalimantan Barat. Sesuai namanya, kegiatan ini dihadiri oleh para netizen dan penggiat media sosial yang ada di kota Pontianak dan sekitarnya.
Dari daftar buku tamu undangan, ada sekitar 40-an orang hadir dalam kegiatan ini. Karena kapasitas undangan terbatas, maka dipilihlah para netizen yang selama ini aktif dan partisipatif di media sosial terutama Facebook.
Dalam suasana serius tapi santai, Asisten Deputi KEMENKO PMK, Iwan Eka Setiawan, memberikan pemaparan mengenai garis besar Gerakan Nasional Revolusi Mental yang merupakan bagian dari salah satu program kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ada beberapa poin mendasar turut dijelaskan di kesempatan ini, salah satu diantaranya mengenai bagaimana para pengguna media sosial tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar dan pastikan dulu kebenaran sumber beritanya dari mana.
Pelaksanaan Pelatihan Media Sosial bagi Pelajar dan Sarasehan Netizen ini akan diselenggarakan di 34 provinsi secara bergiliran.
Nantinya pada akhir tahun 2017, KEMENKO PMK akan memilih postingan media sosial terbaik “Ayo Berubah” dari para peserta yang hadir.
Oleh karena itu, diharapkan peran serta dari kontribusi dari para pelajar dan para Relawan TIK serta para netizen dalam misinya menyebarkan ajakan perubahan melalui hashtag #AyoBerubah2017.
Masih ada waktu kurang lebih 3 bulan untuk dapat melakukan perubahan, tidak perlu berpikir rumit karena memulai sebuah kebaikan bisa dimulai dari diri sendiri. (anr/ram)