JAKARTA, PB - Pasca dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter (PPK), Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama pada Kemenko PMK, Agus Sartono, menjelaskan hal penting tentang sebuah pendidikan karakter.
“PPK ini merupakan proses pembelajaran tiada akhir bagi Bangsa Indonesia, karena generasi yang kita miliki akan terus berganti. Yang terpenting adalah bagaimana PPK ini membawa dampak besar dan positif setelah jadi kebiasaan yang membudaya dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Agus ketika ditemui beberapa waktu yang lalu.
Selain itu Agus menambahkan, PPK merupakan tanggung jawab seluruh anak bangsa.
"Pembentukan Karakter sejatinya merupakan inti dan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, karakter harus ditanamkan, dibiasakan dan menjadi budaya. Inilah kenapa PPK harus dimulai sejak anak usia dini,” ungkapnya.
Keberadaan PPK ini adalah sebuah bukti dari komitmen dari pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa. Sehingga sangat perlu sekali untuk didukung, mengingat masih banyaknya orang tua yang hanya mengandalkan pendidikan dari sekolah saja tanpa memperhatikan perkembangan anak pada saat di rumah.
Namun, sampai saat ini tidak bisa dipungkiri masih ada kebiasaan yang sulit dihilangkan dalam mewujudkan PPK ini.
“Para orang tua biasanya menganggap kalau anaknya sudah disekolahkan berarti pendidikan karakter jadi urusan sekolah. Padahal tidak begitu, PPK ini adalah bagaimana membangun kebiasaan baik, berani jujur, dan seterusnya itu agar tertanam di hati anak dan membudaya. Kita patut bangga sebagai Bangsa Indonesia, harusnya sudah mempersiapkan diri sejak dini karena beberapa tahun yang akan datang, Indonesia akan memasuki periode emas kependudukan,” tutur Agus. [**]