JAKARTA, PB - Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat pada Kedeputian bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kawasan Kemenko PMK, Magdalena, memimpin rapat koordinasi perihal Penyusunan Rencana Aksi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pengembangan Sosial Budaya di Desa Adat Pakraman, Bali, Senin (11/9/2017).
Rapat yang diadakan di ruang rapat utama lt.7 Kemenko PMK ini dihadiri oleh Majelis Utama Desa Pakraman Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali dan perwakilan dari Kementriandan Lembaga (K/L) di antaranya, Kemenpar, Kemensos, Kemendagri dan lainnya.
Rakor ini sebagai tindak lanjut rakor di Bali pada tanggal 20 Juli 2017 dalam mendukung Pemberdayaan Masyarakat di Desa Adat Pakraman provinsi Bali. Diawal, Magdalena menyampaikan bahwa di tahun 2019, pemerintah berharap adanya revitalisasi di 120 desa adat.
Beliau juga menyampaikan dalam meningkatkan pelayanan pemberdayaan desa adat yang ada di 50 kabupaten/kota, maka di ambilah provinsi Bali sebagai model pemberdayaan masyarakat.
“Bali itu sudah internasional, tapi pengaruh luar tidak terlalu kelihatan mempengaruhi budaya bali. Itu adalahsesuatu yang bisa kita ambil untuk menambah wawasan untuk bagaimana kita melestarikan budaya, dan itu adalah aset,” papar Magdalena.
Menanggapi hal ini, Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali, melaporkan rencana aksi pemberdayaan desa di Bali, seperti karakteristik dan etnik budaya Bali, pelestarian lingkungan, serta potensi pariwisata.
Ia juga menambahkan, pada tanggal 8-14 Oktober 2018 mendatang, Bali akan menjadi tuan rumah untuk annual meeting IMF-World Bank.
“Momentum itu bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan Bali," katanya. [**]