BENGKULU, PB - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bengkulu (Forkopimda) Gelar Coffee Morning, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (31/8). Acara yang diinisiasi oleh Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah tersebut, mengupas berbagai topik dan perkembangan terkini daerah yang lebih dikenal dengan sebutan Bumi Raflesia ini.
Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi suatu konsolidasi serta sarana dalam membahas isu – isu yang dapat diangkat ke dalam forum pimpinan daerah.
“Hubungan yang harmonis kemudian komunikasi yang betul – betul cair dari seluruh Forkopimda sehingga saya kira tidak ada persoalan di Bengkulu ini tidak bisa diselesaikan, inilah pintunya silaturahmi Forkopimda,” jelas Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Baberapa poin penting yang dibahas pada Coffee Morning ini, diantaranya terkait batas wilayah yang berpotesi terjadinya konflik yakni batas wilayah Lebong dengan Bengkulu Utara. Dijelaskan Plt. Gubernur Bengkulu bahwa Permendagri terkait batas wilayah tersebut sudah keluar yang artinya secara administrasi sudah selesai.
“Sudah final, sementara pada waktu pemasangan gapura Bengkulu Utara inikan menjadi persoalan dengan Kabupaten Lebong, maka saya katakan FKPD harus sama – sama meredam mengkomunikasikan ini termasuk potensi yang ada di Bengkulu Selatan dengan Seluma yang sekarang sedang menunggu keputusan Permendagri,” tambah Rohidin Mersyah.
Selanjunya terkait dengan tingginya kasus pencabulan dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi belakangan ini, Rohidin Mersyah mengajak Forkopimda untuk membuat program serta gencar malakukan sosialisasi.
“Saya katakan ini Forkopimda harus membuat sebuah program bersama, kemudian melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat secara berjenjang dan sistematis agar penanganannya saya kira harus lebih masif,” minta Plt. Gubernur Bengkulu.
Selain beberapa pembahasan diatas pada agenda Coffee Morning ini juga dilakukan membahasan terkait perubahan IAIN menjadi UIN yang membutuhkan dukungan dari segenap Forkopimda.
Disamping itu, kegiatan – kegiatan strategis seperti pelabuhan Pulau Baai juga harus mendapatkan dukungan serta pemahaman yang sama dari Forkopimda.
Kemudian terkait dengan event besar Bengkulu seperti perayaan Tabot serta HUT Bengkulu di Bulan November, Plt. Gubernur Bengkulu berharap adanya sinergi antara Pemda Provinsi Bengkulu dan Kerukunan Keluarga Tabot dalam rangka mensukseskan agenda Tabot ini.
“Koordinasi dengan Polres Kota agar nanti wilayah – wilayah mana yang boleh dibangun, yang harus dibebaskan untuk zona keamanan dan kelancaran lalu lintas, termasuk perayaan hari besar HUT Bengkulu saya katakan ini harus mendapatkan perhatian dan support kita bersama,” jelas Rohidin Mersyah. [AM/Bis]