Akhir-akhir ini, peristiwa kejahatan kembali marak terjadi di Bengkulu. Perampokan bank di Bengkulu Selatan, pencabulan lelaki oleh lelaki di Kaur, pemaksaan persetubuhan pelajar oleh buruh di Kota Bengkulu dan pembunuhan petani di Bengkulu Tengah merupakan sedikit potret buram kehidupan sosial yang meresahkan nurani.
Apa yang terjadi seakan membenarkan apa yang dikatakan oleh kaum cerdik pandai dan alim ulama bahwa dimanapun kerja dakwah ditinggalkan, maka fitnah, gibah, dan kekerasan demi kekerasan akan mewarnai kehidupan sehari-hari di kawasan tersebut.
Sebab, sebagaimana tubuh memiliki roh, dunia pun memiliki roh. Ketika roh rusak, maka dunia menjadi rusak. Ketika roh itu hilang, maka dunia akan hancur. Dan roh itu adalah agama. Sementara roh agama adalah dakwah.
Dakwah adalah kerja seluruh umat manusia, dimanapun manusia itu berada. Setiap orang memiliki kewajiban untuk saling mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Tanpa upaya saling mengajak dalam kebenaran dan kesabaran, maka kehidupan manusia akan merugi. Ketika upaya untuk mencegah kemungkaran sirna, maka kehancuran total kehidupan manusia hanya sisa menunggu waktu.
Dalam konteks itu, upaya untuk menegakkan kembali kerja-kerja dakwah di Bengkulu menjadi sedemikian penting. Dakwah bukan dalam arti sempit hanya dilakukan oleh alim ulama, tapi kerja seluruh makhluk berakal.
Kepala daerah bisa berdakwah dengan jabatannya, anggota dewan dengan kewenangannya, birokrat dengan pangkatnya, hakim dengan palunya, jurnalis dengan tulisannya, polisi dengan atributnya, pelajar dengan otaknya, buruh dengan ototnya, singkatnya, siapapun orangnya dan apapun profesinya, dapat menjadi pendakwah-pendakwah yang dapat menegakkan kembali tulang punggung agama agar umat manusia dapat hidup bahagia, aman dan damai.
Hanya dalam dakwah Tuhan Yang Maha Esa akan menyebarkan kebaikan bagi alam semesta, amalan agama secara sempurna akan mudah dilaksanakan, keteladan kehidupan manusia-manusia agung seperti para nabi dan orang-orang baik akan mudah dilaksanakan.
Hanya kerja dakwah yang dapat menjauhkan umat manusia dari upaya saling bunuh, saling tikam, saling membohongi, saling merusak, saling fitnah, saling gibah, saling menginjak dan saling mencuri.
Hanya dalam kerja dakwah umat manusia bisa berharap Tuhan Yang Maha Esa dapat memberikan keberkahan dari atas langit dan dari dalam perut bumi, sehingga kebahagiaan, ketentraman, keselamatan, kesuksesan dan keamanan dapat terwujud selama-lamanya dimanapun kerja dakwah itu ditegakkan oleh penduduknya.