Rasa bangga begitu terasa ketika putra asli Bengkulu, M Fajrie Ash Shabarin (18) dinyatakan lolos sebagai perwakilan Indonesia cabang olahraga Karate di SEA Games 2019 oleh Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki).
Meski sempat mengeluhkan minimnya dana yang ia miliki sebelum menghadapi SEA Games 2019 tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersikap responsif dan bersama KONI Bengkulu akhirnya memberikan stimulan bagi karateka belia itu untuk mencetak prestasi dalam ajang olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Selain Fajrie, belum terdengar ada atlet lain asal Bengkulu yang ikut serta dalam SEA Games 2019. Namun sebelumnya, pada tahun 2017, atlet renang Bengkulu, Sofie Kemala Fatiha, berhasil mengharumkan Bengkulu berkat prestasinya yang berhasil meraih medali perak.
Olahraga memang bukan sekedar permainan, hiburan atau perlombaan semata. Lebih jauh dari itu, olahraga merupakan ajang pembuktian bagi suatu daerah untuk menunjukkan tingkat kemajuan peradaban masyarakatnya, baik dari segi kesehatan maupun kebudayaannya.
Prestasi dalam bidang olahraga merupakan sarana paling efektif untuk mengangkat martabat suatu daerah. Olahraga dapat menjadi cermin seberapa efektif pembangunan jiwa dan mental warga di daerah tersebut. Ketika suatu daerah minus prestasi, bisa dikatakan bahwa pembangunan manusia di daerah tersebut tengah mengalami keterpurukan.
Kita bisa berkaca pada tekad Bung Karno ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games tahun 1962. Saat itu, Bung Karno melakukan semua hal yang diperlukan untuk mengangkat nama Indonesia yang dia katakan telah tiga setengah abad tenggelam dalam kegelapan. Alhasil, Indonesia berhasil keluar sebagai negara Asia Tenggara yang memiliki peringkat paling tinggi dalam ajang tersebut.
Tahun ini, dalam beberapa bulan ke depan, Bengkulu akan menjadi Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera X 2019 yang akan diikuti oleh 10 provinsi. Pada Porwil Sumatera IX, prestasi Bengkulu tidak terlalu menggembirakan.
Menjadi tuan rumah membuka peluang bagi Bengkulu untuk membenahi olahraga daerah secara besar-besaran. Saat ini, sejumlah pembangunan dan pengembangan olahraga di Bengkulu tengah digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pemerintah telah menargetkan dapat menjadi juara umum dalam ajang tersebut.
Kita berharap komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu membenahi olahraga daerah ini tak hanya berhenti sebatas Porwil Sumatera X 2019. Bahkan komitmen tersebut mesti diperkuat dengan cara membangun sarana berolahraga secara gratis dan massal di seluruh Provinsi Bengkulu.
Bila perlu, Pemerintah dapat mengeluarkan Peraturan Daerah untuk memudahkan pembiayaan pembinaan bibit-bibit atlet Bengkulu sekaligus memberlakukan larangan terhadap berbagai upaya untuk mengkomersialisasikan olahraga daerah.
Pemerintah mesti dapat menghidupkan suasana dan keadaan berolahraga tak hanya di sekolah-sekolah, namun juga di rumah-rumah, di lapangan-lapangan terbuka, bukan hanya olahraga fisik, namun juga olahraga otak.
Pemerintah juga perlu untuk mengantisipasi agar semangat olahraga di kalangan warga Bengkulu adalah semangat untuk membangun persaudaraan, persahabatan solidaritas, bukan semangat untuk menjadi selebritis instan yang terkenal dan bergelimang uang.
Kami yakin, warga Bumi Rafflesia sangat merindukan nama Bengkulu berkibar di ajang-ajang olahraga nasional dan internasional agar martabat provinsi yang dijuluki provinsi timur di barat Indonesia ini dapat terangkat sebagai bekal untuk mencapai prestasi-prestasi lain di berbagai bidang. [AM/Advetorial]