Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2020 telah usai. Dengan sikap kesatria dan kenegarawanannya, pasangan calon (paslon) gubernur nomor urut satu Helmi Hasan memberikan selamat kepada paslon gubernur dan wakil gubernur nomor urut dua, Rohidin-Rosjonsyah, atas hasil hitung cepat yang memenangkan keduanya atas dua paslon lainnya.
Apa yang dilakukan Helmi merupakan sebuah sikap yang langka di tengah tingginya syahwat kekuasaan atau lautan hawa nafsu keduniaan dalam hati banyak manusia pada era demokrasi liberal.
Kemenangan Rohidin-Rosjonsyah memang tidak terlalu fenomenal bagi seorang petahana. Namun sebagai paslon yang mendapatkan paling banyak dukungan, kehendak rakyat ini harus dihormati, tanpa harus dirayakan dengan euforia dan kesombongan.
Sebab, sejatinya kekuasaan adalah salah satu lumbung fitnah dan amanah yang berat bagi orang-orang beriman, orang-orang yang lurus niatnya untuk mensejahterakan rakyat. Bagi siapa yang bergembira meraih kekuasaan untuk keduniaan, saksikanlah, sudah banyak yang terhina karenanya.
Dua gubernur Bengkulu sebelumnya pun telah membuktikan betapa Allah subhanahu wa ta’ala dengan mudah mencabut kekuasaan dari siapapun yang Dia kehendaki dan memberikan kekuasaan kepada siapapun yang Dia kehendaki.
Itulah pesan pertama.
Pesan kedua, Rohidin-Rosjonsyah bukan Superman dan Batman, dua superhero khayalan yang mampu menyelesaikan masalah-masalah Bengkulu berdua saja. Program-program baik dari Helmi-Muslihan layak diakomodir dan kritik-kritik tajam dari Agusrin-Imron layak untuk dijadikan catatan agar dapat diatasi pada periode kedua Rohidin Mersyah. Rangkul mereka dan para pendukungnya untuk mengabdi kepada rakyat dengan sebaik-baiknya.
Paslon yang kalah pun harus menjadikan hasil Pilgub 2020 ini sebagai refleksi agar kedepan dapat bekerja lebih keras lagi untuk rakyat. Kekalahan yang terjadi saat ini mungkin karena salah dalam memahami kehendak rakyat atau karena Allah subhanahu wa ta’ala ingin menyelamatkannya dari fitnah yang besar, yang pasti semua ketetapan adalah kehendak Allah.
Pesan ketiga, inilah yang terpenting, kemenangan Rohidin-Rosjonsyah bukanlah tujuan dari Pilgub Bengkulu 2020. Tujuan yang sebenarnya adalah bagaimana seluruh rakyat Bengkulu bisa bahagia di dunia selama keduanya menjabat dan meraih rida Allah hingga mendapat jaminan masuk surga ketika wafat. Ini akan berat, kecuali bagi orang-orang yang memiliki kemurnian hati dalam mengabdi.
Pada akhirnya, Pedoman Bengkulu mengucapkan selamat mengemban amanah kepada Rohidin-Rosjonsyah. Semoga kepemimpinan keduanya bisa menjadi asbab hidayah bagi Bengkulu dan umat seluruh alam.