PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Berkolaborasi dengan terus berkomitmen Pemkot Bengkulu dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan hidup (LH) di Kota Bengkulu terus dilakukan, mulai dari mendatangi Kampus-kampus hingga memberikan sanksi siapa saja yang ketahuan dengan sengaja membuang sampah sembarangan.
Seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya Pemkot melalui Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi telah mendatangi Universitas Dehasen (Unived), Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Universitas Bengkulu (Unib) dan hari ini, Senin (25/01/2021) mendatangi Universitas Prof. Hazairin (Unihaz).
Saat mendatangi Kampus-kampus tersebut Dedy Wahyudi sebagai Perwakilan Pemkot Bengkulu terus menjelaskan bahwa permasalahan LH dibidang sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, bahkan permasalahan ini tanggung jawab kita semuanya.
Dengan demikian, sambung Dedy, sampah selain mencemari air sungai, pembuangan limbah atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah dan tentu saja ini merupakan sebuah kabar buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi manusia.
“Selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, sampah juga dapat mencemari tanah dan menjadikannya tidak sehat. Dengan demikian kolaborasi ini nantinya akan kita buat kerjasama dengan perguruan tinggi dengan tema Merdeka Belajar, Merdeka Sampah. Seluruh perguruan tinggi akan kita ajak dalam berkolaborasi mengatasi sampah di Kota Bengkulu,” ujar Dedy.
Lebih lanjut, Dedy menjelaskan, dalam Permendikbud 3 tahun 2020 itu, maksud dari merdeka belajar merdeka sampah adalah mahasiswa diberi kesempatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat saat kuliah kerja nyata (kukerta).
“Karena dalam mengatasi persoalan sampah ini, yang tidak kalah penting adalah mengubah perilaku masyarakat dengan memberikan edukasi. Jadi mohon kepada pihak kampus setiap ada kukerta mohon disinkronkan dengan program persampahan,” kata Dedy.
Pada kesempatan itu juga Dedy mempresentasikan dan memaparkan terkait kondisi sampah di Kota Bengkulu sehingga perlu ada penanganan yang serius dengan melibatkan seluruh stakeholder, perusahaan dan seluruh perguruan tinggi.
“Jumlah sampah di Kota Bengkulu 774 m3 per hari, dan 23,220 m3 perbulan. Saat ini kita punya 38 lokasi kontainer. Setiap tahun, Rp 5,3 miliar APBD yang digelontorkan untuk mengurusi sampah saja termasuk gaji petugas kebersihan. Artinya begitu besar cos yang dikeluarkan,” beber Dedy.
Ditempat yang sama, Rektor Unihaz Dr.Ir Yulfiperius merespon baik dan menyatakan pihaknya (Kampus) siap untuk bekerjasama dengan pemkot terkait masalah sampah.
“Sampah ini memang menjadi persoalan besar bagi kita untuk di selesaikan bersama-sama. Intinya Unihaz siap mengedukasi masyarakat. Kami siap bekerjasama dengan Pemkot,” demikian Yulfiperius. [Soprian/ADV]