Pedomanbengkulu.com, Seluma - Inspeksi Mendadak (Sidak) dilakukan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais pada selasa (2/2/2021). Sidak dilakukan untuk menindaklanjuti adanya seorang pasien bayi berusia 14 bulan bernama Raisa, yang tidak bisa dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu, yang berstatus suspek meningitis.
Sidak dilakukan ke bagian administrasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) oleh Ketua DPRD, Nofi Eriyan Andesca, dan Wakil Ketua II Ulil Umidi. Di tempat administrasi tersebut, dewan mempertanyakan lambannya proses administrasi pada Sistem Rujukan Terintregrasi (Sisrute) Rumah Sakit, yang menjadi penyebab pasien tak bisa segera dibawa ke Rumah Sakit Rujukan di Kota Bengkulu.
"Saya heran mengapa ini tidak bisa cepat, semestinya petugas juga menyimpan nomor kontak rumah sakit rujukan di Kota Bengkulu, sehingga bisa dilakukan koordinasi. Kalau begini kan kasihan pasien yang menjadi korban," jelas Nofi.
Selanjutnya pimpinan dewan melakukan pengecekan langsung ke tempat Raisa dirawat, di ruang anak RSUD Tais, yang berada di bagian belakang komplek rumah sakit. Di ruang anak, dewan menemukan fasilititas ruangan yang dinilai sangat minim.
"Ini AC nya tidak berfungsi sepertinya, panas sekali, kasihan pasien dan keluarga yang disini menunggu," jelas Nofi.
Sulitnya Proses Merujuk Pasien ke RS di Kota Bengkulu
Hingga selasa siang, pasien bayi Raisa tak kunjung mendapat kejelasan mengenai rumah sakit mana yang bisa menjadi tempat perawatannya, pihak rumah sakit bersama pimpinan dewan terus menghubungi sejumlah kontak rumah sakit seperti RSUD M. Yunus hingga RS.Ummi di Kota Bengkulu. Kepastian rumah sakit akhirnya diketahui setelah Wakil Ketua II DPRD, Ulil Umidi menghubungi pihak Polda Bengkulu untuk mendapat perawatan di RS. Bhayangkara Bengkulu.
"Alhamdulillah setelah saya koordinasikan ke pak Karo Ops Polda Bengkulu, dan dikoordinasikan dengan Kabid Dokkes, Raisa bisa dirujuk dan sudah disediakan ruangan di RS.Bhayangkara," jelas Ulil.
Sementara itu Direktur RSUD Tais, dr. Wiwin Herwini mengakui fasilitas ditempatnya memangbelum memadahi untuk menangani pasien dengan indikasi penyakit yang diderita oleh Raisa. Rujukan menjadi solusi agar Rais bisa ditangani, namun sayangnya terkendala oleh aplikasi Sisrute.
"Dokter anak kami punya, tetapi karena pasien ini membutuhkan perawatan di ruang PICU sehingga harus dirujuk," jelasnya.
Adapun kesulitan dalam proses merujuk pasien dari RSUD Tais ke RS di Kota Bengkulu bukanlah kali pertama. Sebelumnya sejumlah pasien juga sempat mengalami hal serupa, dan menjadi catatan khusus dari DPRD dan Pemkab Seluma.
"Sudah saya perintahkan Direktur Rumah Sakit agar ini tidak boleh lagi menjadi kendala. Masyarakat tidak boleh dipersulit dalam mendapat pelayanan kesehatan," tegas Bupati Seluma, Bundra Jaya saat dikonfirmasi. (IT2006/ADV)