PedomanBengkulu.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendorong mahasiswa untuk dapat ikut mengembangkan industri kreatif warung Kopi Digital.
Karena, menurut orang nomor satu di Provinsi Bengkulu ini, usaha warung kopi digital sangat tepat untuk dikembangkan dan melatih jiwa enterpreneur mahasiswa.
Selain itu, jelasnya, saat ini usaha warung kopi sangat diminati kaum milenial dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
"Kita berupaya membuat dan mendorong mahasiswa untuk kreatif bagaimana mengembangkan kewirausahaan. Seperti usaha warung Kopi Digital yang sangat pas untuk industri digital saat ini," sebut Gubernur Rohidin, saat membuka secara resmi Seminar Nasional dan Pelatihan Kewirausahaan, di Gedung Serbaguna Pemprov Bengkulu, Senin (28/6).
Lebih lanjut disampaikannya, Kopi Digital ini selain selaras dengan program pemerintah pusat yaitu Desa Digital dan Desa Wisata, usaha warung Kopi Digital itu juga dapat membangun usaha kreatif di tingkat desa yang menggunakan literasi digital.
"Kita itu ingin membangun usaha kreatif di tingkat desa yang menggunakan industri digital, artinya literasi digitalnya berjalan," kata Gubernur Rohidin.
Selain itu, keuntungan pada sisi literasi keuangan juga bisa berjalan dengan dengan sistem pembayaran digital bekerjasama dengan pihak perbankan.
"Jadi, pembayaran konvensional akan berkurang. Nah di desa hanya bisa dijembatani dengan menghadirkan bank ke desa, sehingga cashless-nya akan berkurang dan warung Kopi Digital yang akan melakukannya," ujar Gubernur Rohidin, yang telah membuat Buku tentang Kopi Bengkulu ini.
Gubernur Rohidin mengungkapkan, kopi Bengkulu jenis Kopi Robusta merupakan salah satu kopi yang telah diakui dunia disisi kualitas terbaik serta produksi kopi terbesar ketiga nasional.
"Sehingga dengan demikian, peran mahasiswa ditunggu untuk bisa proaktif ikut andil dalam mengembangkan Kopi Bengkulu," pungkasnya.
Dipenghujung sambutannya, Gubernur Rohidin berharap, mahasiswa dapat terus melatih diri dalam kewirausahaan khususnya dalam mengembangkan industri produk asli Bengkulu.
Terlebih lagi potensi sumber daya alam Bengkulu yang banyak dan peluang terbuka lebar serta masih minimnya pesaing.
Seminar yang digelar Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Bengkulu ini dihadiri Pengurus Pusat PMKRI, Ketua PMKRI Provinsi Bengkulu, Kadispora Provinsi, Kaban Kesbangpol Provinsi serta Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu yang diikuti oleh peserta dari perwakilan PMKRI se-Sumatera. [ADV]