PedomanBengkulu.com, Kota Bengkulu – Kota Bengkulu mendapat bantuan dari BMKG pusat berupa alat pendeteksi gempa dan tsunami yang saat ini sudah mulai digunakan di BPBD Kota Bengkulu. Walikota Bengkulu Helmi Hasan pun langsung meninjau alat tersebut di kantor BPBD.
Menurut Helmi, alat tersebut memang penting dan sangat dibutuhkan di Kota Bengkulu mengingat Kota Bengkulu rawan gempa dan berpotensi tsunami karena terdapat lempengan di dasar laut yang apabila patah, bisa menenggelamkan pulau Enggano dan meimbulkan tsunami di Kota Bengkulu.
Namun demikian, disamping memang membutuhkan alat yang canggih itu, Helmi mengajak seluruh masyarakat di Kota Bengkulu untuk tetap memohon pertolongan Allah (bagi yang Muslim) atau pertolongan tuhan menurut kepercayaan masing-masing agar tidak diberikan bencana besar seperti tsunami.
“Kita bersyukur dengan alat baru ini. Yang penting kita harus betul-betul wasapada karena Bengkulu sering gempa. Tapi kita tidak bisa cuma mengandalkan alat dan teknologi saja, kita juga memerlukan pertolongan Allah,” ujar Helmi.
Oleh karena itu Helmi minta warga Kota Bengkulu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan agar nuansa religius terasa di Kota Bengkulu sehingga Allah tidak menjatuhkan azab berupa bencana.
“Maka kita juga perlu merayu agar Allah tidak menurunkan bencana itu. Merayunya melalui doa dan program-program religius seperti mengangkat anak yatim, memakmurkan masjid dan lainnya. Kita butuh pertolongan Allah. Kalau terjadi bencana seperti gempa atau tsunami, toh nama yang kita teriakkan pastilah hanya nama tuhan kita masing-masing,” kata Helmi.
Intinya, lanjut Helmi manusia butuh alat pendeteksi gempa namun tidak kalah penting manusia juga butuh pertolongan Allah. Maka peran tokoh-tokoh agama dan tokoh adat juga sangat dibutuhkan. Tokoh agama agar mengajak masyarakat selalu berdoa keselamatan kepada Allah, dan tokoh adat menyerukan agar masyarakat tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma adat seperti melakukan maksiat atau perbuatan tidak pantas yang notabene juga dilarang oleh agama.
“Kemudian soal lempengan yang ada di dasar laut Bengkulu, lempengan itu yang bisa menggerakkannya hanya Allah. Maka kita minta pertolongan Allah,” demikian Helmi. [ADV]