PedomanBengkulu.com, Kota Bengkulu - Ada yang unik dari pertemuan Walikota Bengkulu Helmi Hasan dengan Walikota Medan Bobby Nasution di Kota Medan saat penandatanganan kerjasama antar Pemkot Bengkulu dan Pemkot Medan. Keduanya tampak serius membahas permasalahan ijazah siswa/siswi yang ditahan dan viral di Kota Bengkulu baru-baru ini.
Disini, Helmi mengatakan kepada menantu Presiden RI Joko Widodo (bobby) bahwa diskusi bersama ini harus benar-benar menghasilkan manfaat untuk masyarakat.
“Kalau di whatsapp (WA) dan Instagram permasalahan ijazah bukan hanya di Kota Bengkulu saja. Banyak orang yang sudah lulus tetapi ijazahnya ditahan karena ada tunggakan SPP. Ini sungguh disayangkan karena mereka tidak bisa menggunakan ijazah tersebut, apalagi mau melamar kerja. Maka dari itu, di kota kita mengeluarkan SE larangan menahan ijazah, apalagi dimasa pandemi seperti ini orang lagi susah,” sampai Helmi.
Helmi juga bercerita bahwa waktu itu ada janda tua yang menghubunginya.
“Ia mengeluhkan ijazah anaknya yang ditahan karena masih ada tunggakan. Dia juga bilang bahwa suaminya sudah meninggal, anaknya 4 dan anak terakhirnya baru lulus SMP, tetapi ijazahnya masih ditahan,” jelas Helmi.
Setelah ditelusuri ternyata tunggakan biaya anak tersebut di sekolah swasta sebesar Rp 35 juta.
“Akhirnya pemilik sekolah saya telepon, dan alhamdulillah ijazahnya diberikan,” ucapnya.
Ia juga membeberkan bahwa kejadian serupa tak hanya terkadi di Kota Bengkuku, melainkan di kabupaten juga, terkhususnya untuk jenjang SMA.
“Memang kalau tingkat SMA bukanlah wewenang kita. Tetapi ini bukan soal wewenang tapi soal kemanusiaan, apalagi sekarang masyarakat sedang tak berdaya, bukan berarti mereka tak mau bayar, tapi tak berdaya untuk membayar,” tambahnya.
Karena hal ini sedikit miris, Helmi pun langsung menyurati presiden RI Joko Widodo untuk mengembalikan wewenang SMA ke pemerintah tingkat II (kota).
Mendengar penjelasan Helmi, Walikota Medan Bobby Nasution sangat mengapresiasi perjuangan Helmi dalam memperjuangkan ijazah dan memajukan Kota Bengkulu.
“Saya sangat mengapresiasi betul kerja Pak Walikota. Nanti akan kita kaji ulang hal ini dalam rangka memerdekakan ijazah ke depannya,” ungkap Boby didampingi oleh Sekda Wiriya Al-Rahman.
Ia juga mengatakan siap mendukung dan mencontoh semua program yang baik di Kota Bengkulu, seperti mewujudkan Bengkulu Religius dan bahagia dan upaya memerdekakan ijazah.
“Di Kota Medan, untuk biaya sekolah negeri sudah gratis, namun untuk sekolah swasta belum pak, karena ada berbagai pertimbangan,”tambahnya. [Adv]