PedomanBengkulu.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan lembaga pendidikan anak usia dini mencakup keseluruhan, bukan hanya pusat pendidikan namun anak usia dini mendapatkan perawatan, kebutuhan gizi yang cukup, pengasuhannya, serta anak-anak merasa terlindungi.
"Jadi PAUD bukan semata pendidikan untuk ilmu pengetahuan anak namun sudah holistik (menyeluruh) dan tentu perlu melibatkan lintas sektoral, oleh sebab itu disebut Holistik Integratif. Saling bersinergi dengan kementerian, maupun dinas terkait," ujar Rohidin saat Launching Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (PAUD HI) di Provinsi Bengkulu (Zoom Meeting), di VIP Bandara Fatmawati Bengkulu, Selasa (21/9).
Menurut Gubernur, bekal terbaik pendidikan untuk anak harus mulai ditanamkan sejak dini (Usia 0-6 tahun), yang merupakan periode emas guna memupuk nilai-nilai agama, tata krama, ilmu pengetahuan, kejujuran, kebersihan, tanggung jawab dan rasa percaya diri.
"Kita semua paham, jika berhasil melakukan proses pendidikan pada tingkat PAUD ini maka pada periodesasi berikutnya (SD, SMP, SMA/SMK) kita tinggal mengarahkan saja karena nilai-nilai kebaikan sudah ditanamkan sejak dini, dan itu tentu menjadi bekal berharga untuk anak di masa depan," jelas Gubernur.
Sementara, Bunda PAUD Provinsi Bengkulu Derta Wahyulin mengungkapkan peran PAUD sangat besar dalam memberikan pendidikan, serta menanamkan nilai-nilai kehidupan untuk anak. Jika sejak usia dini kita sudah berhasil mendidik anak, ke depan tentu anak akan lebih mudah diarahkan. Dan program PAUD Holistik-Integratif ini sangatlah bagus diterapkan.
"PAUD membantu terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. Dan jika dilakukan secara holistik-integratif tentu akan menciptakan generasi masa depan yang berkualitas dan kompetitif," terang Derta. [ADV]