Pendap merupakan salah satu makanan khas dari Bengkulu Selatan Propinsi Bengkulu, rasanya pedas dan gurih.
Pendap berbahan dasar ikan yang biasa juga dikenal dengan pepes atau ikan pais, bedanya, jika pepes umumnya dibungkus daun pisang maka pendap menggunakan daun talas sebagai penyelimut. diperlukan 10-15 lembar daun talas untuk membungkus pendap sebelum kemudian dibalut daun pisang.
Pendap berupa ikan yang diolah dengan bumbu khusus bersama dengan kelapa parut dan dimasak dalam bungkusan daun talas dan daun pisang.
Proses memasak pendap bisa dibilang cukup lama dan unik yaitu delapan jam hingga lebih, berbeda dengan pepes ikan yang hanya butuh waktu 30 s.d 40 menit, pada pendap supaya ikan benar-benar masak dan bumbu menyerap serta daun talas tak lagi menyebabkan rasa gatal pada kulit.
Kita bisa menggunakan berbagai jenis ikan untuk diolah jadi pendap, seperti ikan kakap, gebur, terusan, atau kembung. Sementara bumbu khusus yang digunakan adalah bawang putih, bawang merah, ketumbar, cabai, lengkuas, jahe, merica, kencur, garam, dan penyedap.
Bumbu khusus tersebut dihaluskan dan dicampur dengan parutan kelapa muda. Sebagian bumbu ditumis dan dicampur dengan santan lalu dimasak hingga matang. Sebagian bumbu yang tidak ditumis dilumuri merata pada ikan. Kemudian ikan dibungkus dengan daun talas, dan bagian luarnya dibungkus lagi dengan daun pisang dan diikat daun pandan.
Setelah masak, ikan diangkat lalu dimasukkan ke dalam santan yang telah dipanaskan dan dicampur dengan asam kandis.
Pendap cocok dijadikan lauk makan nasi yang bisa meningkatkan selera makan. Makanan khas Bengkulu ini juga populer dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan. Pendap sering dinikmati sebagai lauk dalam sesi makan keluarga.
Di masa lampau, daging ikannya harus diendapkan atau disimpan selama semalam agar ketika dilapisi bumbu rempah bisa mudah menyerap. Proses fermentasi seperti ini yang kemudian menjadi nama masakannya.dan juga dulu pendap sering disajikan pada upacara adat.
Penulis: Mainel Yuhel Mina SE, Mahasiswa Magister Manajemen UNIB