PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Anggota Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring memastikan, turunnya target pendapatan pada tahun anggaran 2021, tidak dapat tertutupi dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) yang ada.
Apalagi dengan nilai Silpa anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 102,54 miliar, kemungkinan besar tidak banyak perubahan yang terjadi dalam APBD.
“Dari Silpa hanya bisa dimanfaatkan sedikit sekali dari total tersebut. Silpa yang dapat dimanfaatkan juga tidak mampu menutupi proyeksi penurunan pendapatan APBD tahun ini,” kata Usin, Senin (6/9/21).
Selain itu kata politisi Hanura ini, dalam pembahasan APBD Perubahan tidak banyak kegiatan yang bakal berubah. Meski begitu singkronisasi kegiatan harus tetap dilakukan.
“Penurunan pendapatan berdampak pada beberapa kegiatan yang anggarannya malah tidak tersedia. Sementara Silpa tidak mampu menutupi,” kata Usin.
Lebih lanjut singkronisasi terhadap program pemerintah daerah akan dilakukan setelah pembahasan APBD Perubahan dan dilakukan bersama mitra organisasi perangkat daerah. Hanya saja jika terjadi pegeseran anggaran, lanjutnya, maka tetap disesuaikan dengan program skala prioritas.
“Menurunnya pendapatan akan berdampak besar terhadap realisasi kegiatan,” pungkas Usin.[ADV]