PedomanBengkulu.com - Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu menyoroti capaian vaksinasi Covid 19 yang masih jauh dari target. Dari data yang diperoleh, capaian vaksinasi untuk dosis 1 sudah mendekati angka 50 persen di Kota Bengkulu. Sedangkan wilayah kabupaten masih di bawah 30 persen. Begitu juga untuk dosis 2.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler S.IP, M.Ap memperkirakan sulitnya capaian vaksinasi ini. Selain disebabkan stok vaksin yang masih terbatas, juga belum adanya gerakan secara bersama-sama antar instansi terkait di daerah ini, dan hal itu juga tidak serentak dilakukan.
“Kalau informasi yang kita peroleh, stok vaksin yang kurang. Lalu, saran kita tingkatkan koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral agar bersama-sama menggerakkan masyarakat untuk divaksin. Artinya, jangan jalan sendiri-sendiri dan itu perlu juga gerakan serentak,” ungkap Dempo Senin siang (11/10).
Dempo menyebutkan, belum maksimalnya serbuan vaksinasi ini belum dirasakan hingga ke tingkat desa atau dusun. Mengingat gerakan vaksinasi massal baru dilakukan di tingkat perkotaan.Oleh karena itu, lagi-lagi kata politisi muda PAN ini, perlunya kolaborasi antar instansi untuk melaksanakan vaksinasi sampai ke masyarakat yang ada di wilayah pedesaan. Termasuk para pelajar dan mahasiswa.
“Kolaborasi itu bisa juga Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan Dinas Pendidikan (Pendik), Dinkes dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Puskesmas dengan perangkat desa dan lain sebagainya. Termasuk TNI dengan Babinsanya dan Polri dengan Babinkamtibmasnya. Itu harus dilakukan pemerintah dimulai dari sekarang.”
Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H Herwan Antoni, SKM, M.Si, M.Kes menambahkan, bagi daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah, diminta fasilitas kesehatan (faskes) setempat untuk bisa memberikan pelayanan setiap hari. Lantaran saat ini, masih memberikan pelayanan kepada masyarakat pada jam kerja.
“Kita sudah ingatkan faskes di daerah tertentu, agar memberikan pelayanan setiap hari. Jika tidak demikian, wajar saja capaian vaksinasi tidak akan mencapai target 70 persen di akhir tahun ini,” pungkas Herwan. [AM]