PedomanBengkulu.com, Kota Bengkulu – Persoalan sampah menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu untuk mewujudkan Program Merdeka Sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu terus mencari solusi atasi sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, Medy Pebriansyah, untuk Kota Bengkulu setiap hari menerima rata-rata jumlah sampah masuk mencapai kisaran 120-140 ton.
Sedangkan untuk pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Bengkulu belum tersedia, hanya bersandar pada pengumpul barang bekas yang belum terorganisir.
“Mengenai pengelolaan sampah, tentu DLH mencari format terbaik untuk menindaklanjutinya seperti mengajak pihak swasta untuk bekerjasama investasi di bidang pengelolaan sampah di TPA, dengan pertimbangan yang tidak memberatkan APBD Pemerintah Kota dan tidak merugikan warga yang mengantungkan hidup di TPA,” kata Medy, Rabu, (13/10/2021).
Sebelumnya, sambung Medy, pihak swasta sudah pernah ada yang bergerak di bidang mengelola sampah yang dinamai Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPSP) guna menangani persoalan sampah.
“Untuk pengelolaan TPSP sendiri memang tidak ada lagi residu yang dihasilkan, karena memang dari sampah yang masuk langsung dipilah agar dapat dikelola kembali, jika pun ada yang tidak dapat dikelola akan dikelola jadi briket batu bara,” jelas Medy.
Berkenaan dengan tawaran tersebut, dari DLH masih meminta skema penyajian beberapa alternatif.
“Dibeberapa daerah seperti di Kabupaten Bandung APBD lumayan besar, sehingga pihak swasta murni investasi, sedangkan Pemda membayar berdasarkan volume sampah yang masuk. Berdasarkan perhitungan kita, apabila memakai skema seperti itu maka setiap tahunnya APBD kota cukup terkuras,” tukas Medy. (AM)