PedomanBengkulu.com, Kota Bengkulu – Gaya kepemimpinan penuh kontroversi, membuat Walikota Bengkulu Helmi Hasan diserbu para Selebgram Indonesia. Kebijakan-kebijakan salat berhadiah, ngantor di masjid, walikotanya anak yatim, program 1001 janda, merdeka ijazah, perang sampah, hingga memberi bantuan rasmi untuk Gubernur Bengkulu.
Walikota yang berpasangan dengan Wakil Walikota Dedy Wahyudi ini, juga selalu sikat gigi dengan kayu, bertongkat, suka pakai sandal jepit, hingga penampilannya dengan ciri khas jenggot, membuat Helmi Hasan acap kali menjadi sensasi. Bahkan, Helmi Hasan menjadi Walikota dengan Memorandum of Understanding (MoU) terbanyak di dunia, juga menjadi buah bibir masyarakat.
Karakter yang beda dari pemimpin lainnya di Indonesia, membuat penggiat media sosial (medsos) bertanya-tanya. Melepas penasaran para Selebgram, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Bengkulu menggelar kegiatan “Helmi Hasan dan Kontroversi”, Selasa (12/10/2021) mulai pukul 10.00 WIB yang akan disiarkan live BETV, serta didukung tandaseru.id serta banyak media online Bengkulu.
Kegiatan ini melibatkan CEO Media Garda Bangsa (tandaseru.id) Dedy Junaidi, aktor dan sutradara Reza Nangin, Ketua Yayasan Bentang Merah Putih Yohana E.H dan dipandu host kondang Bengkulu Dicky G yang akrab disapa Belando.
Acara ini akan mengupas tuntas banyak kontroversi yang viral selama kepemimpinan Helmi Hasan di Kota Bengkulu. Seperti belakangan, gaung Merdeka Ijazah yang mendapat apresiasi banyak masyarakat, tidak hanya di Kota Bengkulu, namun hingga ke daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Banyaknya pelajar yang ijazahnya ditahan pihak sekolah karena menunggak SPP, membuat pelajar asal Papua, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Timur, hingga Medan Sumatera Utara, meminta bantuan Helmi Hasan untuk memerdekakan ijazah mereka dari sekolah.
Ada juga bahasan soal Walikota dengan MoU terbanyak di Indonesia. Helmi Hasan sering kali terlihat melakukan kerjasama program pemerintahan dengan Pemda lainnya di Indonesia. Bahkan tidak hanya setingkat walikota maupun bupati, kerjasama itu juga dilakukan di level setingkat Gubernur, bahkan duta besar.
Belum lagi kontroversi soal walikota janda, yang membuat pemimpin satu ini menjadi daya tarik banyak janda, karena program bantuan untuk 1001 janda yang dinafkahi kebutuhannya. Namun banyak yang salah persepsi dengan program ini karena sebenarnya yang dibantu adalah janda tua kurang mampu. Plus, mewajibkan pejabat di Kota Bengkulu untuk mengangkat anak yatim.
Ditambah penampilan Helmi Hasan yang menuai sorotan, karena sikat gigi dengan kayu (siwak). Cara sikat gigi klasik ini menjadi buah bibir, lantaran di zaman modern Helmi Hasan tak menggunakan cara modern untuk sikat gigi. Ditambah kebiasaannya menggunakan sandal jepit di beberapa kali kesempatan.
Sosok Walikota dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menjadi buah bibir, lantaran respon cepatnya menyikapi warga Kota Bengkulu yang kedapatan membuang sampah di Pantai Panjang. Saking viralnya, masalah ini banyak dikomentari tidak hanya warga Indonesia, tapi juga mancanegara.
Kala covid-19 melanda, sosok ini juga viral karena memberikan bantuan covid berupa beras dan mie (rasmi) terenak di dunia, tanpa memandang status ekonomi. Tidak hanya warga miskin, Gubernur Bengkulu hingga pejabat lainnya yang tinggal di Kota Bengkulu, semua dapat bantuan rasmi secara merata karena semua terdampak covid.
Ditanya soal banyak kontroversi ini, ternyata Helmi Hasan menganggap semua kebijakan dan cara kepemimpinannya tidak kontroversi.
“Saya fikir nggak ada yang kontroversi,” jawabnya via WhatsApp kepada wartawan.
“Biasa saja. Orang bisa berpendapat dengan pendapat mereka masing-masing. Tapi bagi saya sendiri, itu bukan kontroversi. Hanya saja menjadi wajar dalam hidup punya pandangan berbeda, sehingga hidup punya banyak warna,” jelas Helmi Hasan saat dihubungi via telepon WhatsApp usai mengatakan apa yang dilakukannya bukan kontroversi.
Helmi Hasan sendiri, antusias dengan acara untuk mewadahi para Selebgram, yang penasaran dengan banyak kontroversi selama kepemimpinannya.
“Nanti kita kupas mana itu kontroversi yang terjadi selama ini,” tukasnya.(**)