PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Pemulihan perekonomian nasional mulai menujukkan kegairahannya setelah babak belur dihantam pandemi covid-19. Hal ini tampak dari salah satu sektor minyak bumi dan gas (migas) yang mulai memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief menyatakan apresiasi atas kontribusi positif yang dihasilkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya di sektor migas yang mencatat peningkatan laba pada semester awal tahun ini.
“Mudah-mudahan dalam jangka pendek apa yang dicapai tersebut bisa membantu Pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang kemarin sempat menyempit selama masa pandemi covid-19,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Senin (11/10/2021).
Srikandi Himpunan Pengusaha Muda Provinsi Bengkulu ini menekankan pentingnya para pemangku kepentingan di lingkungan Pemerintah Daerah bersama SKK Migas, BPH Migas, Pertamina untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat agar dapat mengurai masalah sosial seperti pengangguran.
“Amanah Pasal 33 UUD 1945 sudah menegaskan bahwa seluruh kekayaan yang terkandung dalam perut bumi harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan soal ketersediaan lapangan kerja ini merupakan salah satu fondasi untuk rakyat hidup makmur,” ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini juga berharap agar pemerintah daerah dapat meningkatkan pengawasan atas aktivitas sektor migas dari hulu ke hilir agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan sehingga memicu bencana seperti banjir dan longsor.
“Saya akan pantau apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah terhadap semua aktivitas pertambangan yang memicu rusaknya lingkungan. Ada efek jera tidak terhadap yang melanggar. Ini penting karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan hidup rakyat,” tegas Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur (SEMAKU) ini mengimbau kepada seluruh konstituennya untuk memberikan saran dan masukan terkait pengelolaan energi di daerah, baik dari segi peluangnya, tantangannya, persoalan yang timbul dan aneka ragam permasalahan yang ada.
“Laporan dalam bentuk apapun saya terima dan mudah-mudahan saran masukan tersebut dapat bermanfaat untuk mendorong semakin tumbuhnya industri energi secara nasional, khususnya di Provinsi Bengkulu,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, PT Pertamina (Persero) membukukan laba sebesar 183 juta dollar AS atau setara Rp2,6 triliun pada semester I-2021 lebih tinggi sekitar 951 juta dollar AS atau Rp13,6 triliun dibanding periode yang sama sebelumnya.
Untuk diketahui, setiap investasi di hulu migas sebesar US$ 1 miliar akan menciptakan multiplier effect dalam menciptakan lapangan kerja baru dan melibatkan sekitar 100 ribu lapangan pekerjaan. [Muhammad Qolbi]