PedomanBengkulu.com - Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Sredda Kota Bengkulu minta kesejahteraan para tenaga pendidik diperhatikan.
Semenjak pademi Covid-19 melanda serta perekonomian masyarakat menurun telah mengakibatkan honor para guru dibawah Upah Minimum Regional (UMR).
Ketua Yayasan PAUD, Sredda Tri Siswati, S.Pd. mengungkapkan, gaji guru PUAD sangat jauh dibawah UMR.
"Sekarang gaji para guru PAUD Sredda hanya Rp. 250 ribu/bulan. Kalau sebelum dilanda Covid-19 gaji guru sampai Rp.750 ribu," katanya, Selasa, (16/11/2021).
Apalagi, untuk sekarang para wali murid banyak tidak sanggup membayar SPP siswa.
Tri meminta pemangku kebijakan anggaran dapat memproritaskan pemberian insentif bagi para guru di tingkat PAUD Se-Kota Bengkulu melalui anggaran APBD.
"Karena sekarang banyak para guru terancam dirumahkan akibat sekolah tidak mampu membayar honor para guru," ungkapnya.
Selain itu, PAUD juga tidak mendapatkan anggaran untuk fasilitas sarana dan prasarana dari mana pun sehingga untuk pembangunan menjadi terkendala karena lebih mementingkan gaji para guru.
Menyikapi ini, Ketua Komisi l DPRD Kota Bengkulu Teuku Zulkarnain, S.E mengatakan, dalam dua tahun terakhir dampak Covid-19, tidak hanya melanda dunia pendidikan namun disemua lini kehidupan.
"Karena anggaran diprioritaskan pada penanganan Covid-19 beberapa tahun terakhir ini. Jadi, memang ada pemangkasan anggaran. Namun, setelah kondisi kembali normal akan dilakukan penganggaran kembali terkait insentif para guru PAUD," ungkap Teuku.
Semoga, sambung Teuku, dianggaran tahun 2023 nanti dapat diperjuangkan untuk kesejahteraan para guru di seluruh tingkat PAUD se-kota Bengkulu.
"Insya Allah, akan kita jadikan bahan pembahasan di dalam rapat anggaran nanti," tutupnya. (AM)