PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Kencangnya arus informasi yang disebabkan kecanggihan teknologi memungkinkan setiap orang dapat dengan mudah dan cepat dalam mengakses suatu informasi. Bentuk informasi juga mengalami perubahan dulunya informasi dikemas dalam bentuk tercetak seperti, surat kabar, majalah dan buku, kini sudah banyak informasi dikemas dalam bentuk digital. Selain itu, pola konsumsi informasi masyarakat juga berubah lebih banyak pada media digital seperti data penetrasi media dari We Are Sosial tahun 2021 meneybutkan bahwa saat ini sebanyak 202,6 juta masyarakat Indonesia pengguna internet. Data ini memberi korelasi pada arus penyebaran informasi yang begitu pesat didukung dengan bantuan internet yang memudahkan penggunanya dapat mengakases informasi di mana dan kapan saja. Kemudahan mengakses informasi digital inilah yang menjadi kekhawatiran masyarakat seiring maraknya beredar misinformasi dan misinformasi di media sosial. Sehingga peran media melalui jurnalis professional sangat penting dalam memberikan informasi yang kredibel pada masyarakat khususnya jurnalis media online atau media siber di Kota Bengkulu. Jurnalis sudah semestinya mengembangkan keterampilan melalui literasi digital sesuai dengan era digital sekarang ini. Pada dasarnya terdapat tiga hal penting yang harus dimiliki wartawan yaitu pengetahuan/wawasan, keterampilan/keahlian, dan etika/sikap.
Analisis situasi inilah yang menjadi latarbelakang sehingga dilakukan fokus grup diskusi (FGD) dengan melibatkan jurnalis media online di Bengkulu sebagai peserta. FGD dilakukan pada tanggal 22 November 2021 di Room Bencoolen Hotel Santika Bengkulu. Kegiatan ini merupakan rangkaian pengumpulan data dalam penelitian yang berjudul Literasi Digital Jurnalis Media Online di Bengkulu Dalam Upaya Mendukung Profesionalisme. Penelitian dari Dosen FISIP diketuai oleh Dr. Gushevinalti dan Anggota peneliti Dr. Suparman. Hadir dalam kegiatan FGD jurnalis yang merupakan anggota SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) yaitu perwakilan media Bengkulutoday.com, Bengkuluekspress.com, Pedomanbengkulu.com, Swara-Bengkulu.com, Satujuang.com, Hwnews.id, Dutawarta.com, Wartaprima.com, Flamboyannews.com, Siberklik.com, Klikwarta.com, Katasandi.id, Mitratoday.com. Selain itu a JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) diwakili oleh media Bengkuluinteraktif.com, Infonegri.id Kupasbengkulu.com, Ewarta.co danTelisik.co.
Diskusi terarah ini menggali dua hal yaitu mengetahui kompetensi literasi digital Jurnalis di Kota Bengkulu dengan menggunakan 10 standar kompetensi literasi digital dari Japelidi yaitu Akses, Paham, Seleksi, Distribusi, Produksi, Analisis, Verifikasi, Evaluasi, Partisipasi,Kolaborasi. Selanjutnya mendalami upaya yang dilakukan Jurnalis media online di Kota Bengkulu dalam pemanfaatan tools untuk cek fakta untuk verifikasi bahan berita. Hasil diskusi menyimpulkan bahwa literasi jurnalis dalam menggunakan media digital termasuk sudah cukup baik. Adanya kolaborasi media siber yang terhubung dalam perusahaan pers untuk menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas. Walaupun secara berbeda, hasil diskusi menyimpulkan bahwa masih minimnya pemanfaatan tools oleh jurnalis dalam melakukan cek fakta atau verifikasi sumber informasi, umumnya jurnalis melakukan verifikasi secara konvensioal atau manual walaupun terdapat media online yang memfaatkan tools berbasis digital karena telah mendapatkan pelatihan fact checker. Berkaitan dengan hasil diskusi ini, harapan jurnalis sebagai upaya mendukung profesionalisme membutuhkan upgrade pengetahuan dan juga keterampilan terutama adanya pelatihan-pelatihan yang berbasis kemampuan digital dan penyamaan persepsi tentang penerapan regulasi-regulasi terkini dalam melahirkan karya jurnalistik. Profesionalisme menurut peserta idealnya juga selaras dengan kesejahteraan jurnalis. [*]