PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Bermitra dengan Komisi IX DPR RI, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu menggelar kegiatan “Penguatan Peran Serta Mitra Kerja Dan Stakeholder Dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga Melalui Sosialisasi Pencegahan Stunting”, Jum'at (12/11).
Bertempat di aula LPP RRI Bengkulu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena hadir sebagai narasumber.
Mengawali materinya, Melki sapaan akrab Wakil Ketua Komisi IX DPR RI memaparkan program Bangga Kencana adalah upaya Pemerintah meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia, lewat kampanye/penyuluhan perencanaan berkeluarga, seperti rencana punya anak, pendidikan dan sebagainya.
“Pengelolaan bonus demografi, pengelolaan penduduk lanjut usia (Lansia), dan pembangunan SDM dengan pendekatan Siklus hidup berbasis perencanaan hidup berkeluarga merupakan fokus utama dalam program ini,” paparnya.
Dalam penyampaiannya, Melki menekankan bahwa dalam upaya pencegahan stunting, Program Bangga Kencana harus dikenalkan kepada semua lapisan masyarakat terutama program hindari 4 T melahirkan (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu dekat/rapat, Terlalu sering).
“Pendewasaan usia perkawinan sangat penting agar terhindar dari berbagai risiko atau dampak yang disebabkan oleh pernikahan terlalu dini. Usia reproduksi yang harus dipersiapkan secara matang dan terencana dengan baik, agar terhindar dari dampak-dampak yang merugikan, seperti dampak psikologis, kondisi kesehatan, bayi yang tidak sehat, dan sebagainya,” terangnya.
Melki juga menegaskan, dalam permasalahan stunting perlu adanya gotong royong dari semua pihak tak terkecuali para Remaja.
“Stunting dapat dicegah dimulai dari masa remaja di mana seorang dapat mempersiapkan dan merencanakan masa depan dan kehidupan berkeluarga,” ujarnya.
Turut menegaskan pernyataan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Ir. Rusman Efendi mengatakan, kegiatan ini dapat menjadi jembatan antara BKKBN dengan mitra dalam menjalankan peran bersama dalam Pembangunan Keluarga sehingga dapat menghasilkan sinergi dan kolaborasi yang baik dalam menghasilkan program-program yang menyentuh ke masyarakat dalam menghasilkan generasi yang berkualitas.
"Keluarga adalah tonggak utama menghasilkan generasi dengan jumlah ideal berkualitas, sehat, mandiri, untuk itu penting bagi keluarga untuk menjamin keluarganya dengan bertanggungjawab memiliki kemampuan mandiri dalam menghasilkan keluarga yang berkualitas," tegas Rusman.
Lebih lanjut, Rusman juga mengapresiasi semua pihak yang telah turut serta menggelorakan Program Bangga Kencana dalam rangka mencegah stunting.
“Atas nama BKKBN Bengkulu, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Program Bangga Kencana. Terima kasih juga atas kehadiran Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,” sampainya.
Di tempat yang sama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri menerangkan dalam upaya penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga Gubernur Bengkulu telah menerbitkan Peraturan Nomor 3 tahun 2019 dan Peraturan Nomor 33 tahun 2018 tentang pencegahan pernikahan usia anak.
"Peraturan tersebut merupakan upaya Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dalam rangka mewujudkan Bengkulu maju, sejahtera dan hebat," ungkap Hamka Sabri.
Sekda juga menerangkan bahwa pencegahan stunting di Bengkulu sudah dilakukan sejak tahun 2018 dengan lokus Kabupaten Kaur. Sampai tahun 2021 ini, lokus stunting menjadi empat kabupten. Yakni Kabupetn Kaur, Seluma, Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan.
"Sosialisasi ini sangat penting, namun tugas kita begitu berat. Oleh karena itu, apa yang ditransfer oleh Wakil Ketua Komisi IX dalam acara ini sangat perlu untuk kita perhatikan dengan baik agar dapat meringankan tugas kita semua dalam pencegahan stunting khususnya di Bengkulu," kata Hamka Sabri.[Kucir.06]