Pedomanbengkulu.com, Rejang Lebong- Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah (Ka Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu, Zahri Taher meminta seluruh Aparatur Sipil Negara dan Pegawai dilingkungan Kemenag menjadi agen Moderasi Beragama. Hal ini disamapaikanya pada saat pertemuan dengan seluruh pegawai di Kantor Kemenag Rejang Lebong, Selasa (2/11/2021).
"Ada 7 Visi dari Menteri Agama dan saya ingin agar seluruh pegawai dilingkungan Kanwil hingga Kantor di seluruh kabupaten menyamakan Visi presepsi kita tentang moderasi beragama yaitu pemahaman dan pengamalan agama yang modrat, tidak ekstim kiri maupun ekstrim kanan. Ekstrim kanan itu berlebihan dalam beragama sehingga semua jadi haram, tidak boleh segala macam, orang lain salah semua, saya yang benar itu ekstrim kanan. Ekstrim kiri itu pemahaman agama yang beranggapan agama tidak penting. Agama harus dipisahkan dari Negara. Bagi kita Negara Pancasila, agama dan negar tidak bisa dipisahkan, Agama dengan negara dengan Idiologi negara sudah sejalan, karena bagaimana pun karakter kita indonesia ini adalah karakter yang agamis. oleh karena itu negara tidak boleh tinggal terhadap agama, dan agama pun tidak boleh meninggalkan negara. Ini yang kita tumbuhkan dalam moderasi beragama dilingkungan pegawai dibawah lingkungan kementerian agama," kata KaKanwil.
KaKanwil juga menyampaikan meminta seluruh pegawai dilingkungan Kemenag untuk memahami Tri Krukunan yakni Kerukunan Intern umat beragama, Kerukunan antar umat beragama dan Kerukunan umat beragama dengan pemerintah
"Seluruh ASN kita minta bersikap saling mengharagai didalam perbedaan. Karena sesungguhnya Tri Krukunan sudah lama dikembangkan, sikapnya dengan memahami agama kita dengan baik dan benar sehingga tidak terjadi gesekan, dengan cara memahami,menghargai, menghromati agama lain. Tidak mencela, tidak menghina dan tidak merendahkan. Tahun 2022 ini kita star untuk moderasi beragama ini keseluruh lapisan masyarakat," kata KaKanwil
Disampaikan KaKanwil ada 4 indikator moderasi beragama yakni komitmen kebangsaan, toleransi umat beragama, anti kekerasan dan adaktif terhadap budaya lokal
"Komitmen kebangsaan ini harus kita kembangkan, tidak menghina simbol simbol negara sebagai contoh ada dimasyarakat yang tidak mau upacara bendera itu pemahaman yang meninggalkan komitmen kebangsaan, hal ini harus kita benahai bersama. Umat beragama juga harus saling toleransi dan saling membantu. Umat beragam harus menolak kekerasan, tegas boleh tapi bukan mengedepankan kekerasan dan keempat umat beragama harus adaptif terhadap budaya," Lanjut KaKanwil
Selain melakukan pembinaan kepegawaian, dalam Kunjungan kerjanya ke Rejang Lebong, KaKanwil juga meresmikan penggunaan bangunan di Pondok Pesantren Daarul Maarif dan juga meberikan penghargaan kepada 3 pegawain dilingkungan Kantor kementerin agama atas inovasi yang dilakukan baik di sekolah naungan Kemenag maupun di Kantor Urusan Agama.
Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Rejang Lebong, Novian Gustari menyampaikan setelah mendapatkan pembinaan dari Kakanwil, berkomitmen seluruh pegawai dilingkunan Kantor Kemenag Rejang Lebong menjadi Agen Moderasi beragama di tengah masyarakat
"Kita berkomitmen menjadi agen moderasi beragama ditengah masyarakat dan sejauh ini kerukunan umat beragama di Rejang Lebong sudah berjalan dengan baik," kata Novian. ( Julkifli Sembiring)