PedomanBengkulu.com, Kota Bengkulu - Malang dialami empat siswa SMKN 3 Kota Bengkulu. Pasalnya, mereka mengaku tak bisa ikut ujian lantaran ada tunggakan SPP.
Jevika misalnya, menyampaikan bila tunggakan SPP-nya menunggak sebesar Rp7,4 juta. Tunggakan itu lantaran memang ia tak mampu bayar, dan sekolah juga tak pernah salurkan beasiswa.
Tak hanya Jevika, siswa lain yang menunggak adalah Salim, Rp5 juta. Lalu, Nur nunggak Rp5,57 juta. Dan Azwar, Rp5,5 juta.
Terkait laporan ini, wartawan sudah menghubungi Kepala Diknas Provinsi Bengkulu, namun tidak ada jawaban.
Sementara itu, Kepala SMKN 3 Kota Bengkulu Ahmad Basori mengaku tidak ada siswa yang tidak dapat nomor ujian karena keuangan. Tapi saat diberikan bukti bahwa ada pengaduan siswa, ia pun langsung menegaskan bila pihak sekolah sudah sepakat untuk tetap membagikan nomor ujian dan semua siswa bisa ikut ujian semester.
Wartawan pun kembali menghubungi para siswa terkait statemen Kepsek tersebut.
"Ujiannya hari Senin kemaren sampai hari Rabu. Selama 3 hari kemaren kami benar-benar tidak ikut ujian karna tidak dikasih nomor sama wali kelas," jelas salah satu siswa.
Kepala SMKN 3 Kota Bengkulu pun akhirnya meminta para siswa untuk melakukan ujian susulan.
"Suruh ke sekolah besok. Nanti susulan," singkat Ahmad.
Ngadu ke Walikota
Terkait permasalahan tersebut, para siswa sempat ngadu ke Walikota Bengkulu Helmi Hasan. Namun, sekolah tingkat atas merupakan kewenangan dari Pemprov.
Akhirnya, salah satu siswa melaporkan ke Gubernur Rohidin dan tak mendapatkan jawaban. [**]