PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Besok, Sabtu (18/12/2021), diperingati sebagai Hari Migran Internasional. Sebuah momen yang menjadi bentuk penghargaan untuk para pekerja migran di dunia, termasuk pekerja migran di Indonesia. Berbagai kegiatan digelar untuk memperingati hari tersebut.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief menuturkan, pekerja migran adalah pahlawan devisa yang selayaknya diperlakukan hormat oleh negara dengan mendapatkan perlindungan yang utuh dan perlakuan istimewa.
"Yang dihasilkan pekerja migran untuk Indonesia bukan satu dua triliun, tapi ratusan triliun rupiah. Angka yang sangat besar. Mereka memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi negara. Hari Migran Internasional layak dirayakan di Indonesia," kata Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Pemuda Nasional Indonesia (DPP KNPI) ini mengutarakan, tak hanya memberikan sumbangsih yang besar, jumlah pekerja migran Indonesia pun sangat banyak, lebih dari 8 juta orang termasuk dari Bengkulu yang menyebar di berbagai negara.
"Saya mendengar banyak kisah inspiratif dari pekerja migran ini betapa mereka rata-rata memiliki kepekaan sosial yang tinggi dalam membantu sanak saudara mereka di Indonesia yang kesulitan. Dimanapun mereka berada, mereka layak mendapatkan penghargaan kemanusiaan dari negara," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Pun demikian, Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini juga menyesali adanya pemberitaan negatif mengenai adanya pekerja migran asal Bengkulu yang ditangkap kepolisian Taiwan setelah membunuh pacarnya sesama migran Indonesia karena alasan asmara.
"Kejadian memilukan seperti ini jangan sampai terulang. Semua pekerja migran yang berangkat keluar selain diberikan perlindungan yang memadai juga harus dibekali dengan agama dan edukasi yang baik agar mereka bisa bermoral dan juga bisa melindungi diri sendiri," tegas Hj Riri Damayanti John Latief.
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini menambahkan, tak kalah penting untuk segera dilakukan saat ini adalah hendaknya pemerintah segera melacak keberadaan pekerja migran masuk kategori rentan.
"Negara-negara maju sendang mengalami krisis kelangkaan pekerja. Ini sebenarnya peluang. Terutama bila yang membutuhkan adalah negara yang ramah dan menjunjung tinggi martabat pekerja Indonesia. Tapi jangan kirim yang rentan. Pemerintah harus tegas sejak awal," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Sekedar informasi, guna memperingati Hari Migran Internasional 2021, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) menyelenggarakan lomba video inspiratif bertema "PMI Tangguh Indonesia Tumbuh".
Video berisi cerita inspiratif yang dimiliki oleh para Pekerja Migran Indonesia yang dinilai langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah dan sutradara film inspiratif, Sony Gaokasak. Pemenang akan diumumkan besok, 18 Desember 2021. [Muhammad Qolbi]