PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Terkait dengan rapat koordinasi dalam bentuk roadshow yang dilakukan oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan bahwa eksistensi keberadaan Bank Bengkulu pasti dan harus dipertahankan.
"Pastilah pertemuan malam ini akan menjadi pertemuan yang sangat produktif untuk menggali berbagai informasi, menjelaskan regulasi-regulasi yang harus dipedomani termasuk menyimpulkan alternatif yang paling mungkin untuk dikerjakan oleh Bank Bengkulu terkait dengan pemenuhan kepatuhan terhadap POJK," sampai Rohidin Mersyah saat menghadiri roadshow, Kamis (2/12) di Hotel Mercure Bengkulu.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Provinsi Bengkulu ini mengajak peran dan komitmen bersama seluruh pimpinan daerah pemegang saham, stakeholder, dan seluruh pemangku kepentingan untuk memacu kinerja Bank Bengkulu agar terus menjadi Bank yang sehat, Bank yang produktif dan membukukan laba yang menjanjikan guna mendukung peningkatan modal inti menjadi 3 triliun rupiah ditahun 2024.
Pada sesi talkshow, Rohidin ikut memaparkan kecemasannya dalam sesi tanya-jawab. Dirinya meminta otoritas kebijakan perbankan nasional meninjau untuk sementara kebijakan batas minimum pemenuhan modal inti bagi perbankan daerah.
Menurutnya, penduduk Bengkulu tercatat 2 juta jiwa yang tersebar di 9 kabupaten dan 1 kota. Jadi, dengan modal inti 1,053 T saat ini kinerja dan speed Bank Bengkulu dalam kondisi sangat prima.
“Untuk itu, saya selaku PSP selalu mengupayakan agar equitas finansial Bank Bengkulu terus menguat dan dapat diandalkan untuk membantu banyak sektor ekonomi masyarakat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Tentu saja, kami berharap agar otoritas kebijakan perbankan nasional, mau memoratorium kebijakan batas minimum modal inti bank daerah," kata Gubernur Bengkulu.
Senada dengan pernyataan Gubernur Bengkulu, Direktur Bank Bengkulu Agusalim menyampaikan bahwa kinerja Bank Bengkulu mengalami perkembangan yang sangat baik, dan mempunyai potensi serta peluang untuk lebih berkembang.
Secara umum terkait kondisi Bank Bengkulu yang pada bulan November tahun 2021 ini mengalami kemajuan yang berarti, di mana dapat dilihat dari total aset yang meningkat dari tahun ke tahun, dana pihak ketiga yang juga terus tumbuh menjadi 7,2 Triliun, serta jumlah kredit dan ekuitas permodalan yang juga mengalami peningkatan.
Kemudian, Agusalim mengatakan, Bank Bengkulu dalam perjalanan bisnisnya telah menghadapi berbagai dinamika dan tantangan. Yang mana hal tersebut kian memperkuat catatan kinerja sekaligus memperkokoh komitmen Bank Bengkulu untuk mengoptimalkan peran serta kontribusinya bagi pembangunan daerah.
“Di tengah kondisi ekonomi yang menantang saat ini, kami sungguh patut bersyukur karena kami masih mampu mempertahankan kinerja positif dan capaian kinerja yang baik hingga November 2021 ini,” katanya.
Menurutnya, pencapaian tersebut berkat langkah strategis yang tepat, mitigasi risiko yang kuat, serta optimalisasi elemen perusahaan secara komprehensif. Dari sisi perolehan laba bersih, perolehan jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas berhasil menunjukan tren pertumbuhan yang positif dan sekaligus membawa Bank Bengkulu meraih predikat “sangat bagus”.
Dalam kesempatan yang sama Direktur BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Budi Santosa, mengatakan, Bengkulu merupakan daerah ke-11 dalam program sosialisasi pemenuhan modal inti tersebut.
Dirinya mengungkapkan bahwa modal inti Bank Bengkulu masih bisa ditingkatkan dengan dukungan seluruh pemegang saham, stakeholder, dan pemangku kepentingan.
"Untuk itu, seluruh pihak harus bersama-sama berkomitmen dalam meningkatkan modal inti Bank Bengkulu," jelasnya.[Kucir.06]