PedomanBengkulu.com, Bengkulu – Jadikan Bengkulu sebagai rumah besar yang nyaman bagi disabilitas sehingga tidak ada satu tempat pun di Bumi Rafflesia yang tidak memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan.
Demikian diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief dalam siaran persnya bertepatan dengan momen Hari Disabilitas atau Hari Penyandang Cacat Internasional yang jatuh pada hari ini, Jumat (3/12/2021).
"Di Bengkulu jangan sampai ada orang yang memandang rendah kaum difabel. Semua kaum difabel harus punya kedudukan, hak, kewajiban dan peran yang sama dengan masyarakat lainnya dalam segala aspek kehidupan. Bahkan saya yakin, karena kehadiran merekalah Allah masih memberikan banyak pertolongan kepada Bengkulu," kata Hj Riri Damayanti John Latief.
Data yang dirilis di laman United Nations (UN), populasi dunia saat ini berisi lebih dari 7 miliar orang dan satu miliar lebih orang yang mayoritas tinggal di negara berkembang hidup dengan kondisi kecacatan. Di Indonesia, data BPS Susenas tahun 2018 menyebutkan jumlahnya lebih dari 30 juta jiwa.
"Cegah semua tindakan diskriminasi dan perlakuan buruk yang rentan didapatkan oleh penyandang disabilitas. Di Bengkulu yang saya dapatkan laporannya, mutu pendidikan untuk anak disabilitas masih perlu ditingkatkan. Saya minta kementerian atau lembaga terkait segera menindaklanjuti perkara ini," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
Perempuan ramah yang digelari Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang telah melantik Komisi Nasional Disabilitas guna mengajak lingkungan lebih memperhatikan kaum difabel serta memperkuat sinergi antar kementerian atau lembaga terkait untuk memberikan hak-hak mereka.
"Dalam benak saya ketika Komisi Nasional Disabilitas ini sudah terbentuk maka semua daerah tidak lagi ada yang tidak memberikan kepada kaum difabel kesempatan yang sama, baik di bidang pendidikan, kesehatan dan lain-lain seperti masyarakat pada umumnya," papar Hj Riri Damayanti John Latief.
Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini menambahkan, satu hal yang tak kalah penting bagi kaum difabel adalah memberikan pemahaman agama yang baik dan benar agar mereka dapat menjadi sosok yang bersyukur dan bersabar atas segala ujian hidup.
"Saya melihat kaum difabel yang dekat dengan Allah hatinya jauh lebih lapang dalam menerima setiap takdir dan ketetapan ilahi, sebuah kondisi yang sangat diperlukan bagi tumbuh kembangnya pribadi-pribadi mereka secara kreatif. Saya minta hal ini dipertimbangkan oleh Komisi Nasional Disabilitas," tutup Hj Riri Damayanti John Latief.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional digelar dengan tujuan untuk mempromosikan pemahaman tentang masalah disabilitas dan memobilisasi dukungan untuk martabat, hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas.
Peringatan yang diproklamirkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1992 ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan keuntungan yang akan diperoleh dari integrasi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya. [Muhammad Qolbi]