PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Civitas Akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu menggelar upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia ke 76, Senin (3/1).
Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Zulkarnain Dali yang bertindak sebagai Pembina Upcara saat membacakan amanat Menteri Agama RI (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan, dalam kesempatan ini, Menag ingin seluruh unsur yang terlibat dalam Kemenag RI melakukan transformasi meliputi perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sesuai dengan tagline pada Peringatan HAB ke-76 Kementerian Agama, yaitu ‘Transformasi Layanan Umat’, Menag RI menyampaikan bahwa Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memperhatikan beberapa hal yang harus dipertahankan dan ditingkatkan.
Pertama, prestasi yang telah diraih harus dipertahankan dan secara bersamaan, perlu terus berinovasi untuk mewujudkan Kementerian Agama yang lebih baik.
Kedua, menjadikan agama sebagai inspirasi dan penggerak yang dapat meningkatkan daya kreatifitas.
Terakhir, menjadikan Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi selaku Pegawai ASN Kementerian Agama.
Usai memimpin upacara HAB ke 76, Zulkarnain Dali mengungkapkan bahwa tema yang diusung berkorelasi pada percepatan tranformasi IAIN goes to UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu disegala bidang guna memberikan layanan pendidikan maksimal pada mahasiswa dan masyarakat Provinsi Bengkulu.
"Transformasi di lingkungan Kemenag adalah harga mati, begitu juga di Universitas Fatmawati Sukarno demi kesempurnaan sistem pengajaran di lingkungan UINFAS Bengkulu," ungkapnya.
Ditambahkan Rektor, ada beberapa percepatan yang harus dikejar UINFAS saat ini diantaranya penyelesaian ortala- ortaker dan dosen, mengejar percepatan guru besar yang di targetkan tahun ini ada 10 guru besar yang akan dikirim ke beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri.
“Kalau UIN harus ada program khususnya percepatan guru besar, target saya percepatan guru besar. Bagaimana guru besar itu jangan cuma 5 orang, bila perlu tahun ini tambah 10 orang,” tutup Rektor.[Kucir.06]
