PedomanBengkulu.com, Rejang Lebong - Capaian vaksin untuk siswa SD usia 6-11 tahun di Rejang Lebong baru mencapai 85 persen dari total siswa sebanyak 27 ribu lebih. Untuk mencapai angka 100 persen siswa mendapatkan vaksin pertama, Dinas Kesehatan Rejang lebong melakukan sweeping ke sekolah sekolah. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Safewi.
" Capaian vaksin pertama untuk anak usia 6-11 tahun baru mencapai 68 persen dan ini berkat sinergisitas yang kita lakukan dengan pihak TNI-Polri, untuk mencapai angka 100 persen kita dalam minggu ini kita melakukan sweeping ke sekolah sekolah baik SD maupun SMP di seluruh wilayah yang belum mendapatkan vaksin pertama. Kawan kawan di Puskesmas sudah melakukan sweeping ini," kata Safewi, Selasa (25/1/2022).
Untuk capaian vaksin pertama masyarakat umum di Rejang Lebong baru mencapai 81,6 persen, untuk mencapai angka 100 persen, dinas kesehatan juga membuka gerai vaksin di puskesmas puskesmas hingga pukul 17.00 wib setiap harinya.
" Seluruh gerai vaksin yang ada di puskesmas kita buka setiap hari hingga pukul 5 sore, bagi masyarakat yang belum di vaksin dapat datang gerai gera vaksin ini baik untuk vaksin pertama kedua maupun ke 3.
Diakui Kadinkes, masih belum tercapainya 100 persen warga Rejang Lebong mendapatkan vaksin pertama dipengaruhi beberapa hal yakni geografis Rejang Lebong yang cukup luas, banyaknya masyarakat yang berpopesi petani dan tinggal di lokasi kebun.
" Rejang Lebong ini memiliki penduduk ke 3 terbanyak di Provinsi, untuk mendapatkan angka 1 persen kita harus melakukan vaksin kepada 2900 orang sedangkan di daerah lain untuk mendapatkan angka 1 persen yang di vaksin 500-600 orang. Kita tetap berupaya mempercepat vaksinasi ini yakni dengan membuka grai- grai vaksin hingga sore hari dan juga melakukan penyisiran di desa desa," kata Safewi.
Untuk stok Vaksin, Safewi menyampaikan Dinas Kesehatan Rejang Lebong masih memiliki tersedia 5000-8000 dosis.
" Untuk ketersediaan vaksi masih aman hingga ke puskesmas- puskesmas baik merek Sinovac, Astra, Pfaijer maupun Boster. JIka terjadi kekurangan Dinas Kesehatan Provinsi siap mensuplai sesuai dengan permintaan kita," pungkas Safewi. [Julkifli Sembiring]
