Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Komisi III DPRD Kota Bengkulu Sidak Kawasan Aliran Sungai Nelas


PedomanBengkulu.com, Bengkulu - Komisi III DPRD Kota Bengkulu didampingi pihak PDAM Perumda Tirta Hidayah, menggelar Sidak di kawasan aliran Sungai Nelas Kabupaten Seluma.

Dalam kunjungan tersebut, Dediyanto menjelaskan bahwa hasil sidak tersebut terungkap ada 3 sumber masalah yang menjadi penyebab berkurangnya pasokan air PDAM Kota Bengkulu kepada sejumlah pelanggan.

“sumber masalah itu pertama, dinding beton yang dekat sungai menuju pintu masuk air PDAM mengalami kebocoran sehingga perlu mendapatkan perbaikan dengan estimasi anggaran sekitar Rp 3 milliar. Lalu, sarana filter yang kini berjumlah 8 unit, kini hanya 2 unit yang berfungsi dengan normal sehingga menjadi kendala. Dan terakhir adalah masalah bak penampungan air,” ungkap Dedi, Senin (24/01)

Dari ketiga penyebab masalah tersebut, yang paling prioritas untuk ditangani segera adalah perbaikan dinding beton.

“Untuk itu kami dari Komisi III Komitmen dan akan laporkan kepada pimpinan untuk kemudian kita ajukan pembahasan tingkat banggar DPRD,” tegasny.

Lalu Komisi III bertolak ke lokasi instalasi PDAM yang ada di Surabaya. Hasilnya pun sama ada banyak persoalan yang membutuhkan perhatian. Namun yang paling utama dan cukup mendesak yakni pembelian 2 set mesin pompa air dengan kisaran dana Rp 1,2 milliar per unitnya. Artinya butuh anggaran Rp 2,4 milliar untuk pengadaan kedua mesin pompa tersebut.

“Inilah kemudian yang di prioritas meski di akui kondisi keuangan belum pulih karena covid 19. Maka kami utamakan dulu Perbaikan dinding beton dan mesin pompa. Karena bagaimana pun PDAM memiliki target PAD mencapai Rp 4 milliar sehingga harus mendapatkan perhatian utama,” terangnya.


Apalagi beban PDAM cukup berat karena Pemerintah Kota membebaskan iuran kepada 30 ribu pelanggan dimasa pandemi dan berdampak pada penurunan pendapatan. Belum lagi dampak rasionalisasi membuat Perumda PDAM Tirta Hidayah juga kewalahan mengatasi biaya operasional.

“Makanya kita akan usahakan di APBD Perubahan 2022 mendatang,” tutup Dedi[ADV]